Ternate (ANTARA) - Caretaker Pelatih Semen Padang, FX Yanuar, mengaku kecewa dengan keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti untuk tuan rumah Malut United, sehingga membuat timnya harus menelan kekalahan tipis 0-1.
Pertandingan kedua tim berlangsung sengit di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Minggu malam, dalam lanjutan kompetisi BRI Super League 2025/2026 pekan ke-10.
Satu-satunya gol dalam laga tersebut dicetak oleh Tyronne del Pino pada menit ke-76 melalui titik putih, setelah wasit menunjuk penalti untuk tim berjuluk Laskar Kie Raha.
Keputusan itu langsung menuai protes dari kubu Kabau Sirah, yang menilai wasit seharusnya meninjau ulang insiden lewat tayangan Video Assistant Referee (VAR).
"Saya kecewa dengan keputusan penalti itu. Kualitas pertandingan harus dijaga, dan level kompetisi ini seharusnya mencerminkan profesionalitas tinggi. Kalau ada teknologi VAR, ya harus digunakan. Buat apa bicara soal keadilan kalau pertandingan tidak bersuara," ujar Yanuar dengan nada kecewa usai laga.
Pelatih asal Malang itu menilai, selain penalti, beberapa keputusan wasit dalam pertandingan juga dianggap tidak konsisten, termasuk pemberian kartu kuning kepada sejumlah pemain Semen Padang.
"Kartu kuning yang diberikan juga tidak fair. Seharusnya wasit bisa memanfaatkan VAR untuk menilai kejadian dengan benar," katanya.
Meski begitu, Yanuar tetap memberikan apresiasi atas perjuangan anak asuhnya yang tampil disiplin dan solid sepanjang pertandingan, kendati harus bermain dengan 10 orang setelah salah satu pemainnya mendapat kartu merah di babak kedua.
Sementara itu, pemain Semen Padang Abrizal juga meluapkan kekecewaannya terhadap keputusan penalti yang dianggap kontroversial.
"Kenapa tidak cek VAR? Kami sudah berjuang keras, meskipun bermain dengan 10 orang. Tapi akhirnya kalah karena penalti itu," kata Abrizal.
Namun di balik rasa kecewa, Abrizal mengaku tetap bangga bisa tampil di tanah kelahirannya.
"Sangat bangga bisa bermain di Maluku Utara, apalagi di Stadion Gelora Kie Raha. Ini kampung halaman saya, dan menjadi pengalaman berharga meskipun hasilnya belum sesuai harapan," ungkapnya.
Sebelum pertandingan, Semen Padang datang ke Ternate dengan optimisme tinggi untuk mencuri poin dari tim kuat Malut United.
FX Yanuar bahkan sempat menyatakan bahwa skuadnya siap menghadapi tekanan di kandang lawan.
"Malut United tim hebat, mereka sekarang penghuni papan atas klasemen. Tapi setiap tim pasti punya kekurangan. Kami datang untuk berjuang, bukan menyerah," ujarnya.
Namun, keberuntungan berpihak kepada tuan rumah. Penalti di menit ke-76 menjadi pembeda dalam laga yang berlangsung ketat dan diwarnai adu taktik di lini tengah.
Dengan hasil ini, Malut United berhasil mempertahankan posisi di papan atas klasemen sementara BRI Super League 2025/2026, sedangkan Semen Padang harus pulang dengan tangan hampa.
Baca juga: Hendri bersyukur Malut United menang tipis atas Semen Padang
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































