PBNU gelar Kongres Keluarga Maslahat, rumuskan strategi untuk keluarga

2 weeks ago 16

Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Kongres Keluarga Maslahat yang akan membahas dan merumuskan strategi kebijakan seputar keluarga, seperti kekerasan rumah tangga, pengasuhan anak, hingga perundungan.

"Kami akan mengundang negara untuk duduk bersama-sama utusan PBNU di seluruh Indonesia, akademisi, untuk membahas isu krusial dan strategi untuk penanganannya," ujar Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid di Jakarta, Jumat.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian dari peringatan Hari Lahir (Harlah) NU yang ke-102 tahun.

Secara garis besar kongres ini terbagi dalam dua kegiatan yaitu Kongres Keluarga Maslahat pada 31 Januari-1 Februari 2025 dan Festival Keluarga Indonesia pada 1-2 Februari 2025 di Jakarta.

Baca juga: PBNU beri penghargaan lembaga dan tokoh pendidikan NU

Keduanya bertujuan meningkatkan peran keluarga dalam memberi kontribusi positif terhadap kehidupan sekitar baik dari aspek antarindividu dalam keluarga hingga lingkungan.

Alissa mengatakan permasalahan di dalam lingkungan keluarga begitu kompleks, sehingga perlu penanganan khusus untuk mengatasi berbagai problema yang terjadi.

Nantinya, kata dia, dalam Kongres Keluarga Maslahat PBNU akan menyinergikan program yang digagas dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, seperti KPAI, Kementerian PPPA, BKKBN, Komnas Perempuan, Bappenas, dan lain-lain.

"Harapan kita program pemerintah yang sudah didesain dapat diimplementasikan dengan baik. Namun ada program tapi delivery terkadang bermasalah," katanya.

Baca juga: Pemerintah apresiasi kontribusi NU dalam pembangunan Indonesia

Terdapat beberapa tujuan dari kongres ini, antara lain menyusun arah strategis NU terkait perwujudan keluarga maslahat sesuai dengan tantangan yang dihadapi, mempublikasikan inisiatif keluarga maslahat mengenai nilai dan prinsip kemaslahatan keluarga.

Kemudian mengarusutamakan keluarga maslahat NU sebagai isu bersama, fokus gerakan, dan ruang pemberdayaan untuk masyarakat Indonesia, membangun dan memperluas kemitraan dalam meningkatkan kualitas keluarga Indonesia yang maslahat, dan meluncurkan aplikasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).

Sementara Festival Keluarga Indonesia akan digelar lebih santai. "Dalam festival temanya seperti financial planning, pengasuhan era digital, dan tema yang dirasakan langsung oleh keluarga. Pembawaannya akan lebih rileks dan digelar di ruang publik di mal," kata Steering Committee Kongres dan Festival Keluarga NU Hasanuddin Ali.

Baca juga: Peringatan harlah NU ke-120: Tema, logo, dan rangkaian kegiatannya

Baca juga: Gus Yahya: Banyak satuan pendidikan dibangun swadaya oleh warga NU

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |