Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Peter Layardi Lay menyebut perlakuan istimewa terhadap Indonesia Pingpong League (IPL) tidak menyelesaikan persoalan melainkan memelihara dualisme organisasi tenis meja.
"Menurut saya (perlakukan istimewa terhadap IPL) itu salah, blunder itu, blunder. Kalau begini, pihak Kemenpora yang memelihara dualisme," kata Peter Layardi Lay kepada awak media pada acara penutupan Liga Tenis Meja Silataruna U-19 Mayapada 2025-2026 di Jakarta, Kamis.
IPL yang merupakan organisasi tenis meja baru di Indonesia telah diusulkan dan diakui Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) dan juga menjadi anggota Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Organisasi tersebut juga ditugaskan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menjalankan pemusatan latihan nasional (pelatnas) tenis meja untuk menyiapkan atlet menghadapi SEA Games 2025.
Peter mengatakan, perlakuan yang istimewa terhadap IPL tersebut tidak menyelesaikan persoalan karena PB PTMSI merupakan organisasi yang sah yang menangani cabang tenis meja Indonesia.
Baca juga: KONI ingatkan pembinaan organisasi tenis meja sesuai aturan yang benar
"Ini tidak menyelesaikan persoalan sama sekali. Kalau menurut pendapat saya pribadi, ini menghancurkan tenis meja," katanya.
Menurutnya, perlakuan terhadap IPL tersebut juga merupakan upaya untuk merusak PTMSI yang sudah berdiri puluhan tahun untuk olahraga tenis meja di tanah air.
"Jadi harus hati-hati kita. Harus berhati-hati dalam berorganisasi maupun memimpin. Sebagai pemimpin di olahraga itu tidak bisa sembarangan," katanya.
Peter mengatakan, pihaknya tetap mengedepankan langkah komunikasi secara santun dengan pihak Kemenpora maupun Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk mendapat jalan keluar terbaik dari persoalan tersebut.
"Tentu kami juga akan mengambil langkah-langkah ke depan apabila tidak diindahkan," katanya.
Baca juga: PB PTMSI gelar rakornas sikapi pengusulan IPL jadi anggota ITTF
Baca juga: PB PTMSI hadirkan liga tenis meja yang berlangsung tiga seri
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.