Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (PB POSSI), Makhruzi Rahman, menargetkan pembinaan atlet secara berjenjang di setiap provinsi, khususnya untuk renang sirip (finswimming) dan hoki bawah air (underwater hockey).
Dia menyatakan, upaya itu dilakukan guna meningkatkan prestasi, serta memperluas basis atlet nasional secara konsisten atau berkesinambungan.
"Mayoritas atlet underwater hockey berasal dari atlet finswimming yang sudah pensiun dan beralih ke cabang ini, jadi keduanya saling terkait," kata Makhruzi di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, PB POSSI terus mendorong pengurus provinsi (pengprov) agar rutin mengirimkan atlet kedua cabang olahraga itu untuk mengikuti seleksi nasional.
Sebab, saat ini hanya Banten dan Jakarta yang rutin mengirim atletnya, khususnya di cabang hoki bawah air.
Baca juga: PB POSSI targetkan setiap pengprov kembangkan tim hoki bawah air
Dia menjelaskan, hal itu terbukti dari tim hoki u-15 yang dikirim untuk mengikuti turnamen di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 3-9 Agustus nanti, berasal dari kedua provinsi itu.
Jika pemerataan kuantitas dan kualitas atlet hoki bawah air dan finswimming terjadi di banyak provinsi, maka Makhruzi optimistis peningkatan prestasi yang membanggakan Indonesia akan terwujud.
"Pada 2023, kami mengirim 26 atlet finswimming ke Italia, meski jumlahnya terbatas, kami berhasil meraih posisi kedua dunia setelah Ukraina, padahal pesaingnya itu mengirim 55 atlet, sedangkan Indonesia hanya 26 orang, sehingga ada beberapa kelas pertandingan yang tidak bisa diikuti," ujar pria berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi yang menjabat Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI tersebut.
Baca juga: PB POSSI kirim satu tim hoki bawah air untuk berlaga di Malaysia
Baca juga: PB POSSI buat turnamen internasional "finswimming" pada November 2025
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.