Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menyiapkan 25 atlet untuk menyambut kejuaraan di tingkat mancanegara melalui pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Pangalengan, Jawa Barat.
"Sekarang kami jalan lagi (pelatnas) dengan 25 atlet, termasuk atlet remaja karena ke depan ada Asian Youth Games," kata Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung ketika dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan pelatnas atlet lari Indonesia untuk menghadapi berbagai kejuaraan di tingkat mancanegara termasuk SEA Games pada 2025.
Tigor menjelaskan, PASI juga mengalami dampak yang cukup besar dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah, terutama dalam pembiayaan pelatnas.
Jumlah atlet yang mengikuti pelatnas di Pangalengan, kata dia, dikurangi akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Ia menyebutkan, atlet-atlet yang sebelumnya menjalani pelatnas dengan dukungan pembiayaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga mencapai lebih dari 40 orang, sekarang tersisa empat orang.
"Sehingga kami dari PASI harus 'putar otak' juga bagaimana mendapatkan pendanaan supaya tidak sesedikit itu (atlet) yang bisa di-pelatnas-kan," katanya.
Baca juga: Diva Renatta makin termotivasi setelah pertajam rekornas di Taiwan
Lebih lanjut, Tigor menjelaskan, pihaknya menginginkan kegiatan pelatnas saat ini dapat dilanjutkan hingga ke persiapan menghadapi Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Hal itu sesuai kejuaraan yang menjadi prioritas untuk peningkatan prestasi olahraga Indonesia sesuai Program Asta Cita pemerintahan saat ini yaitu Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028.
Agar dapat berprestasi di kedua kejuaraan itu, kata dia, atlet-atlet harus menjalani pelatnas berkelanjutan terutama atlet potensial yang berusia lebih muda.
Tigo menjelaskan, para atlet bisa saja dipersiapkan untuk berprestasi di SEA Games 2025, tetapi untuk atlet yang berusia lebih tua, meskipun bisa meraih medali emas, tetapi akan sulit untuk dipersiapkan hingga ke Olimpiade 2028.
"Jadi mungkin kita harus bijaksana, pakai saja atlet yang lebih junior, walaupun misalnya mendapat medali perunggu atau perak (di SEA Games) tetapi masih bisa dibina sampai ke Olimpiade," katanya.
Baca juga: Tim jalan cepat Indonesia ukir prestasi pada kompetisi di Jepang
Baca juga: PB PASI tegaskan tidak ada pembubaran pelatnas dampak dari efisiensi
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025