Kudus (ANTARA) - PB Djarum memperluas kategori usia pada ajang Polytron Superliga Junior 2025 dengan menambahkan nomor pertandingan U-13 dan U-15, sebagai upaya menyiapkan atlet muda yang terbiasa menghadapi tekanan pertandingan beregu sejak dini untuk masa depan tim nasional.
Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin menegaskan bahwa penambahan kelompok usia yang lebih muda bertujuan agar anak-anak tidak hanya terbiasa bertanding perorangan, tetapi juga berpengalaman dalam atmosfer kompetisi beregu.
"Kita pengen anak-anak diajarin main beregu yang secara pressure pertandingannya berbeda dengan perorangan. Sehingga kita ingin U13 dan U15," kata Yoppy kepada media di GOR PB Djarum Kudus, Sabtu.
Baca juga: 16 tim lolos ke semifinal Polytron Superliga Junior 2025
Dia menjelaskan, keputusan tersebut diambil karena sebelumnya Superliga Junior hanya mempertandingkan nomor U-17 dan U-19 ketika masih digelar di Magelang. "Sekarang kita empat nomor. Jadi untuk diadain di Magelang yang lapangannya cuma lima, tidak memungkinkan lagi. Sehingga kita boyong ke Kudus yang lapangannya 12," kata Yoppy di Kudus.
Untuk menjaga keseimbangan kompetisi, PB Djarum memberikan batasan khusus bagi kelompok umur U-13. "Khusus yang U13 itu kita membatasi klub-klub besar tidak boleh ikut. Sehingga keluhan atau harapan klub-klub kecil itu selalu ada dan makin bersemangat untuk berlatih dan bertanding," kata Yoppy.
Lebih lanjut, Yoppy menyebut sudah ada permintaan agar ajang ini juga membuka partisipasi klub luar negeri sejak kategori U-15 pada tahun depan. Untuk saat ini, tim dari luar negeri hanya diperbolehkan bertanding di kelompok umur U-17 dan U-19.
"Bahkan nanti rencananya di tahun depan itu sudah ada permintaan untuk menggelar peserta luar negerinya mulai dari 15, 17, dan 19," katanya.
Menurut Yoppy, antusiasme peserta dari luar negeri sangat tinggi karena Indonesia dikenal sebagai negara bulu tangkis dengan kualitas teknik pemain yang di atas rata-rata. "Mereka senang sekali karena ini adalah negara bulu tangkis. Begitu melihat sini, sangat antusias," ujarnya.
Baca juga: Filipina dan AS jajal kerasnya persaingan Superliga Junior 2025
Ia mencontohkan klub asal Amerika Serikat yang dibina legenda bulu tangkis Indonesia Tony Gunawan, meski kali ini hanya mengirim atlet putri karena kuota sudah penuh.
"Kemarin Amerika, klubnya Tony Gunawan juga mestinya tim putranya juga mau ikut, tapi karena kuotanya sudah ditutup waktu itu, jadi hanya ikut di putri dan lumayan masuk semifinal," ujar Yoppy.
Lebih jauh, Yoppy menekankan bahwa kejuaraan beregu kelompok umur merupakan sesuatu yang hanya ada di Indonesia.
Ia menilai pola pembinaan sejak U-13, U-15, hingga U-19 akan memudahkan tim nasional memilih talenta terbaik. "Sehingga sudah teruji nanti kalau kita memilih timnasnya kita di umur 19, sudah banyak talenta yang tersebar di semua klub. Tinggal timnasnya tinggal milih itu yang mau dipakai yang mana," ujar Yoppy.
Baca juga: Thailand incar gelar juara bulu tangkis Superliga Junior 2025 Kudus
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.