Pasar cermati tensi di Timur Tengah, IHSG berpotensi melemah

9 hours ago 3
Secara teknikal, diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level MA200 di sekitar 7.132 hingga level support di 7.100

Jakarta (ANTARA) - Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bergerak melemah pada perdagangan Senin (16/06), dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat global.

Selama pekan ini, pelaku pasar masih mencermati terkait meningkatnya eskalasi tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah, serta kebijakan moneter dari berbagai bank sentral di beberapa negara.

"Secara teknikal, diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level MA200 di sekitar 7.132 hingga level support di 7.100," ujar Ratna Lim di Jakarta, Senin.

Pelaku pasar akan fokus perhatian terhadap perkembangan konflik di Timur Tengah dan kemajuan negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan para mitra dagang. Pelaku pasar juga mencermati Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada pada 15 sampai 17 Juni 2025.

Selain itu, pelaku pasar juga mencermati kebijakan moneter beberapa bank sentral selama pekan ini, diantaranya The Fed, People's Bank of China (PBoC), Bank of Japan (BoJ), Bank of England (BoE) dan Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap.

Kemudian, juga dengan bank sentral di Swiss, Swedia, Norwegia, Turki, Brasil, Filipina dan Taiwan.

Perkembangan negosiasi dagang kemungkinan akan terus membuat pelaku pasar waspada, dengan jeda 90 hari pada berbagai tarif Trump yang akan berakhir pada 8 Juli.

Sebelumnya, serangan Israel atas Iran yang kemudian dibalas oleh Iran pada Jumat (13/6), memicu kenaikan harga minyak mentah hampir 7 persen akibat kekhawatiran gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah.

Kenaikan harga minyak mentah mendorong kenaikan harga energi yang dapat berakibat pada kembali meningkatnya laju inflasi, sehingga US 10-year Bond Yield naik 5 bps menjadi 4,41 persen.

Pada perdagangan Jumat (13/06), bursa saham Eropa kompak bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,39 persen, Euro Stoxx 50 melemah 1,31 persen, indeks DAX Jerman turun 1,07 persen, dan index CAC Prancis turun 1,04 persen.

Bursa saham AS di Wall Street juga kompak melemah pada perdagangan Jumat (13/06), setelah serangan Israel ke Iran yang meningkatkan ketidakpastian ekonomi dan politik serta memicu lonjakan harga energi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 769,83 poin atau 1,79 persen, berakhir di 42.197,79. Indeks S&P 500 jatuh 1,13 persen dan ditutup di 5.976,97, sementara Nasdaq Composite melemah 1,30 persen dan berakhir di 19.406,83.

Baca juga: Trump ancam naikkan tarif, pasar kripto dan saham AS terkoreksi

Baca juga: BEI ungkap 13 AB proses jadi "liquidity provider" di pasar saham RI

Baca juga: Guru Besar UI proyeksikan kurs rupiah menguat menjelang akhir tahun

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |