Partai Buruh bersiap raih kemenangan langka dalam pemilu Australia

14 hours ago 6

Istanbul (ANTARA) - Penghitungan awal suara dalam pemilu umum Australia pada Sabtu menunjukkan bahwa Partai Buruh yang berkuasa berpeluang besar memenangkan masa jabatan kedua secara berturut-turut — yang berpotensi menjadi kemenangan berturut-turut pertama di negara itu sejak 2004.

Tempat pemungutan suara dibuka pukul 08.00 pagi waktu setempat dengan lebih dari 18 juta pemilih terdaftar berpartisipasi dalam sistem pemungutan suara wajib Australia.

Dengan 33,5 persen suara telah dihitung, Partai Buruh memimpin dengan lebih dari 70 kursi di legislatif, hanya kurang sedikit dari mayoritas 76 kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

Jika tren ini berlanjut, Perdana Menteri Anthony Albanese akan menjadi pemimpin Australia pertama dalam lebih dari 20 tahun yang memenangkan pemilihan ulang.

Dalam perkembangan yang tak terduga, pemimpin oposisi dari Partai Liberal, Peter Dutton, kehilangan kursinya di Dickson, Queensland, menurut proyeksi dari Australian Broadcasting Corporation (ABC) — menandai pertama kalinya dalam sejarah Australia bahwa pemimpin oposisi kehilangan kursinya dalam pemilu umum.

Dutton dikabarkan mengakui kekalahan kepada calon dari Partai Buruh, Ali France, di markas Partai Liberal, lapor ABC.

“Sekarang, kami tidak melakukannya dengan cukup baik dalam kampanye ini. Itu sudah jelas malam ini dan saya bertanggung jawab penuh,” kata Dutton kepada para anggota partai.

Pemimpin Partai Liberal tersebut sebelumnya menghadapi kritik luas karena pernyataan bernada Islamofobia, termasuk menyebut kandidat politisi Muslim sebagai “bencana,” dan dituduh mencoba meniru strategi politik mantan Presiden AS Donald Trump di Australia.

Sumber: Anadolu

Baca juga: PM Australia janji bela kepentingan nasional respons tarif AS

Baca juga: Australia tolak 'kerja sama' dengan China untuk lawan tarif Trump

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |