Kuala Lumpur (ANTARA) - Didukung oleh investasi strategis dan fondasi domestik yang kuat, para ekonom memperkirakan pertumbuhan moderat untuk Malaysia pada 2025.
Namun, tantangan-tantangan eksternal dapat meredam momentum pertumbuhannya.
Malaysian Industrial Development Finance Berhad, sebuah lembaga riset investasi, mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa fondasi ekonomi domestik Malaysia tetap kuat, didukung oleh belanja konsumen dan bisnis yang tangguh.
Tak jauh berbeda, tim Riset Ekonomi dan Pasar Global UOB (UOB Global Economics and Markets Research) menyebutkan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil, investasi yang berkelanjutan, dan inisiatif transisi energi sebagai faktor-faktor penting yang mendukung ketahanan domestik Malaysia.
Sementara itu, keketuaan Malaysia di ASEAN pada 2025 serta persiapan negara itu untuk program Visit Malaysia Year 2026 akan mendongkrak pariwisata, kata para ekonom.
OCBC Bank memproyeksikan pertumbuhan yang kuat dalam ekspor jasa, terutama di bidang pariwisata, seiring pemerintah meningkatkan upaya untuk menarik wisatawan mancanegara.
OCBC juga menyebutkan kemajuan Malaysia dalam inisiatif pembangunan jangka menengah seperti Rencana Induk Industri Baru (New Industrial Master Plan) 2030, Strategi Semikonduktor Nasional, Peta Jalan Transisi Energi Nasional, dan Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura.
Pemerintah telah mengindikasikan sejumlah rencana untuk melanjutkan negosiasi perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa dan telah mengajukan permohonan untuk keanggotaan BRICS. Keduanya diharapkan dapat mendiversifikasi pasar ekspor Malaysia, meningkatkan ketahanan dan peluang perdagangan.
Terlepas dari ketahanan domestik, berbagai tantangan eksternal seperti ketidakpastian tarif diperkirakan akan membawa tekanan bagi pertumbuhan ekonomi Malaysia.
Maybank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Malaysia akan melambat menjadi 4,9 persen pada 2025, turun dari 5,2 persen pada 2024, akibat kinerja ekspor yang lebih lemah di tengah ketidakpastian perdagangan global.
UOB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Malaysia akan tercatat di angka 4,7 persen pada 2025, dengan mempertimbangkan hambatan yang berpotensi muncul dari kebijakan perdagangan proteksionisme potensial.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2024