Jakarta (ANTARA) - Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Pandu Patria Sjahrir mengatakan ingin menjadi besar bukan hanya dalam jumlah dana, tetapi juga pada persentase porsi kepemilikan.
“Jadi biasanya, ketika kami berbicara dengan mitra strategis, biasanya kami membuka (percakapan dengan menyatakan) ‘mari kita lakukan 50-50,’ dan kami senang dapat tumbuh hingga 50 persen. Jika tidak (50-50), (ketika) hal-hal sudah kami kuasai, kami mungkin ingin memiliki lebih banyak dari itu,” ujar dia dalam agenda FT Live Energy Transition Summit Asia Conference di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa cara Danantara bekerja dengan sektor swasta ialah dengan menciptakan kesepakatan platform kerja sama.
Dalam konteks energi terbarukan, misalnya, pihaknya siap untuk menanamkan modal terhadap proyek yang dieksekusi dengan baik oleh pebisnis.
Baca juga: Anggota DPR: Danantara suntik Garuda Rp6,67 triliun selamatkan aset RI
Pihaknya menegaskan bahwa peran Danantara sebagai pemodal bisnis ditujukan untuk dapat menarik bakat dan modal terbaik, yang akan selalu datang ketika proyek tertentu itu bagus.
Jika seseorang mengerjakan proyek energi terbarukan dengan kapasitas 500 megawatt (MW), lanjutnya, maka Danantara akan sangat tertarik untuk menjadi pemodal.
“Tugas anda, sebagai pemilik proyek, adalah benar-benar fokus untuk memastikan proyek tersebut tepat waktu, anda mendapatkan PPA (Power Purchase Agreement) yang baik, dan anda dapat menyelesaikan proyek tepat waktu,” katanya.
Adapun masalah besar dalam proyek saat ini di pembangkit listrik, kilang minyak, hingga pusat data ialah perihal geopolitik yang menghambat rantai pasok.
Beberapa proyek tersebut dapat tertunda sekitar sembilan bulan hingga satu tahun, karena perusahaan tidak dapat memesan rantai pasok. Karena itu, diharapkan rantai pasok dapat tepat waktu.
Baca juga: Danantara: Kapasitas pembangkit listrik terbarukan naik tiap tahun
“Jadi, yang dapat kami urus untuk anda adalah jika proyek tersebut menarik, kami dapat menjadi pemodal anda, kami dapat membantu anda dengan semua hal yang terkait dengan Indonesia. Tugas anda adalah memastikan anda dapat melaksanakan, fokus pada pelaksanaan, karena menurut saya bagi kami, pelaksanaan adalah nomor satu,” ungkap Pandu.
Selain itu, Danantara juga mengaku senang apabila harus berinvestasi kepada pihak asing yang memiliki pengetahuan, keunikan, dan teknologi sangat baik.
Misalnya, jika ada pembangkit listrik tenaga surya yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi baterai, maka Danantara berpotensi berinvestasi pada proyek tersebut.
“Karena masalah terpenting dengan tenaga surya, misalnya, adalah kemanjuran (efficacy). Kemanjuran dan efisiensi pembangkit listrik tenaga surya Anda, itulah yang paling penting,” ucap dia.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.