Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah PAM Jaya menyatakan bahwa pada saat penyesuaian tarif akan dibarengi dengan pemberian Kartu Air Sehat (KAS) bagi pelanggan keluarga sederhana dan diberlakukan selama setahun serta dapat diperpanjang.
"Program ini efektif mulai Januari 2025 berlaku selama setahun dan akan dilakukan evaluasi secara berkala," kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa dalam upaya membantu perekonomian masyarakat pra sejahtera, pihaknya mewujudkan tarif berkeadilan dengan meluncurkan KAS.
Menurut dia, pelanggan yang mendapatkan KAS akan mendapatkan bantuan berupa tarif promo. Bagi pelanggan 2A1 akan mendapatkan tarif flat sebesar Rp1.000 per meter kubik untuk seluruh pemakaian air setiap bulannya.
Pelanggan 2A2 akan mendapatkan tarif flat sebesar Rp3.550 per meter kubik untuk pemakaian 1-20 meter kubik pertama setiap bulannya.
"Selain mendapatkan tarif promo, pemegangnya juga akan mendapatkan layanan prioritas jika terjadi gangguan suplai air berupa bantuan pengiriman air melalui mobil tangki PAM Jaya secara gratis," katanya.
Manfaat lain dari KAS, kata Arief adalah asuransi gangguan pelayanan, yakni pelanggan 2A1 dan 2A2 yang mengalami gangguan suplai air mati pada periode tertentu dan melaporkan kondisi ini ke pusat kontak PAM Jaya (1500223), akan mendapatkan santunan atau penggantian kerugian sesuai besaran manfaat yang sudah ditetapkan per kelompok.
Baca juga: Penyesuaian tarif PAM Jaya memang perlu dilakukan
"Komitmen kami terhadap program sambungan baru gratis bagi pelanggan kelompok rumah tangga kode tarif 2A1 dan 2A2 juga terus berlanjut hingga 2025," ujarnya.
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan bahwa Perumda PAM Jaya harus terus meningkatkan pelayanan kepada para konsumennya karena dari survei terbaru menunjukkan bahwa 86 persen responden masih mengeluh terkait pelayanan.
"Keluhan dan pengaduan konsumen PAM Jaya masih sangat dominan," kata Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.
Ia mengatakan dari hasil survei singkat terhadap pelayanan PAM Jaya pada awal Desember 2024 yang dilakukan di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Barat, berdasar penanganan pengaduan terdapat sebanyak 86 persen pernah mengalami keluhan terhadap pelayanan PAM Jaya.
Baca juga: PAM Jaya: Penggunaan pompa alkon bisa meratakan pasokan air minum
Keluhan yang dialami oleh para konsumen kata Tulus, yaitu masih berkarakter klasik. Artinya sejak dahulu keluhannya masih seperti itu.
Survei tersebut menandakan masih terdapat persoalan klasik di level manajerial, baik dari sisi hulu maupun hilir, yang akhirnya berdampak terhadap pelayanan.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024