Pontianak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan pendataan korban dan fasilitas umum yang terdampak banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah provinsi tersebut.
Upaya ini dilakukan sebagai langkah awal untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif dan tepat sasaran.
"Banjir yang melanda sejumlah daerah, termasuk Desa Parir di Kecamatan Mempawah Hilir sejak 18 Januari 2025, masih menyisakan dampak signifikan hingga saat ini. Selain itu, kejadian tanah longsor juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah yang memperparah kondisi masyarakat," kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar Daniel, di Mempawah, Sabtu.
Baca juga: Sebanyak 27 desa di Sambas Kalbar terdampak banjir dan longsor
Daniel mengatakan pihaknya terus melakukan pendataan terhadap korban dan infrastruktur yang rusak, baik akibat banjir maupun tanah longsor. Data ini penting sebagai dasar bagi OPD terkait untuk mengambil langkah-langkah penanganan lebih lanjut.
Dia mengatakan, pendataan BPBD Kalbar meliputi rumah warga, fasilitas umum seperti jembatan, jalan, serta bangunan pemerintah yang mengalami kerusakan ringan hingga berat. Data tersebut nantinya akan diserahkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera ditindaklanjuti.
"Misalnya, jika ada jembatan yang rusak akibat banjir, data itu akan kami serahkan kepada Dinas PU untuk segera diperbaiki," kata Daniel.
Baca juga: Sebanyak 33.485 jiwa warga di Kalbar terdampak banjir
Menurut dia, BPBD menargetkan proses pendataan ini dapat diselesaikan dalam waktu 14 hari guna mempercepat proses pemulihan dan bantuan kepada masyarakat. Selain itu, data terkait korban tanah longsor juga akan disusun dan dikirimkan ke OPD terkait untuk penanganan lebih lanjut.
"Kami masih belum bisa memastikan jumlah pasti korban dan fasilitas yang rusak. Namun, setelah seluruh data terkumpul, akan segera kami publikasikan dan serahkan kepada pihak-pihak terkait," kata Daniel.
Baca juga: BPBD Sambas: 8.016 rumah warga terendam banjir
BPBD Kalbar terus mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap waspada, terutama di tengah cuaca ekstrem yang berpotensi meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Masyarakat juga diharapkan segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya di lingkungan sekitar agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025