Jakarta (ANTARA) - Pakar perkoperasian sekaligus CEO Induk Koperasi Usaha Rakyat (INKUR) Suroto menyoroti pentingnya otonomi dan tata kelola yang baik menyusul pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang ditargetkan rampung tahun ini.
“Keberhasilan banyak koperasi di seluruh penjuru dunia itu kuncinya karena pemerintah hargai kemandirian, otonomi dan demokrasi yang secara kebijakan makro didukung dengan agenda demokratisasi ekonomi lebih luas,” kata Suroto, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
“Di samping itu, dijaga tata kelola sendiri secara aktif dengan mengembangkan program pendidikan koperasi untuk anggota dan masyarakat,” ujar dia menambahkan.
Lebih lanjut, dia menilai, koperasi terlepas dari ragam jenisnya, seharusnya dikembangkan di atas organisasi yang baik.
“Koperasi itu adalah entitas bisnis otonom dan secara administrasi publik merupakan badan hukum privat, persona ficta yang diakui oleh negara. Pemerintah seharusnya cukup berikan lingkungan yang kondusif dengan jalankan agenda demokratisasi ekonomi,” kata pria yang juga merupakan Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) tersebut.
Sementara itu, akselerasi pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih telah diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 Tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Pembentukan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sendiri ditargetkan selesai akhir Juni 2025.
Selain berdekatan dengan Hari Koperasi Nasional yang jatuh pada 12 Juli, pembentukan Kopdes Merah Putih pun berbarengan dengan Tahun Koperasi Internasional (IYC 2025) yang dideklarasikan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tentu besar harapan bagi Kopdes Merah Putih agar bisa membuktikan relevansi di tengah perekonomian dunia saat ini.
“PBB dalam resolusinya A/78/L.71 menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Koperasi Internasional (IYC 2025) dan diberikan tema ‘Koperasi Membangun Dunia Lebih Baik’. IYC 2025 ini adalah bentuk pengakuan penting dunia terhadap capaian koperasi sebagai organisasi otonom, mandiri dan demokratis,” kata Suroto.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025