Penajam Paser Utara (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menerapkan standar pelaksanaan proyek pembangunan IKN pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, guna menjaga kualitas, estetika, dan keberlanjutan.
"Pembangunan fisik harus dibarengi dengan kedisiplinan, tata kelola yang baik, serta perhatian terhadap lingkungan dan lanskap," tegas Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono ketika ditanya menyangkut pelaksanaan pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Jumat.
Otorita IKN menekankan pentingnya menjaga kebersihan, kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan, serta manajemen pelaksanaan konstruksi yang tertib, dalam pengerjaan pembangunan ibu kota Indonesia baru yang saat ini masuk tanpa kedua.
Baca juga: Otorita IKN: Upacara kemerdekaan di Istana Garuda tunggu arahan
Pengangkutan material konstruksi harus memperhatikan keamanan dan ketertiban lalu lintas, kata dia, terutama truk-truk dari quarry yang mengangkut tanah atau batu split.
Pelaksanaan proyek juga diminta agar kebersihan jalur-jalur menuju IKN dijaga, seperti tanjakan Polewali, sehingga pembangunan IKN harus mencerminkan manajemen konstruksi yang terencana.
"Kami akan stop tempat produksi beton siap pakai (batching plan) yang masih kotori jalan minimal dua bulan, serta muatan tanah dan split harus ditutup terpal," ujarnya.
Otorita IKN. juga meminta aspek estetika lanskap diperhatikan dengan serius, terutama kualitas penanaman pohon yang masih rendah dan tidak berkelanjutan.
Baca juga: Kemendikdasmen bangun 10 gedung sekolah di Penajam pada 2025
Semua pohon yang telah ditanam harus diperiksa ulang banyak ditemukan tanaman masih dibungkus karung atau plastik, jelas dia, menyebabkan akar tidak bisa berkembang dengan baik.
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.