OJK sebut inklusi dorong sektor jasa keuangan jadi penopang ekonomi

3 hours ago 3
Sektor jasa keuangan ini sebenarnya memiliki potensi yang mampu melipatgandakan apa yang ada di masing-masing daerah, wilayah, bahkan nasional.

Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan tingkat inklusi dan literasi keuangan masyarakat akan mampu mendorong sektor jasa keuangan menjadi penopang ekonomi daerah dan nasional.

“Sektor jasa keuangan ini sebenarnya memiliki potensi yang mampu melipatgandakan apa yang ada di masing-masing daerah, wilayah, bahkan nasional,” kata Mahendra, dalam keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.

Mahendra mengatakan pula dengan tingkat inklusi dan literasi yang membaik berarti masyarakat semakin paham dan semakin tinggi tingkat pemanfaatan atau utilisasi dari sektor jasa keuangannya.

Menurutnya, sektor jasa keuangan sebenarnya memiliki potensi yang mampu melipatgandakan potensi yang ada di masing-masing daerah, wilayah, dan nasional.

Ia mengatakan apabila seluruh aset dari perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan ini digabungkan, maka nilai asetnya mencapai sekitar 145 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.

“Jauh lebih besar dari perekonomian nasional. Dan di negara-negara lain seringkali tingkatnya tadi itu tiga sampai empat kali lebih besar dari PDB,” ujarnya lagi.

Potensi tersebut, katanya pula, hanya akan tercapai apabila masyarakat tidak hanya memahami namun juga memanfaatkan sektor jasa keuangan seperti rekening yang tak hanya untuk simpanan, tapi juga untuk kegiatan lainnya yang bisa mendorong ekonomi.

Kegiatan yang dimaksud di antaranya adalah investasi di pasar modal, di pasar saham, di obligasi, serta penggunaan asuransi dan pembiayaan untuk membeli kendaraan maupun masuk dalam fungsi-fungsi penjaminan.

Berdasarkan data, kini literasi keuangan telah mencapai 66,46 persen, sedangkan tingkat inklusi 80,50 persen. Namun pemerintah memiliki target inklusi keuangan mencapai 98 persen pada 2045.

“Ini yang akan melipatgandakan suatu perekonomian berkali-kali lebih besar daripada PDRB-nya. Jadi kami harapkan dengan literasi dan inklusi yang besar menjadi modal dasar kita, kita sekarang bergerak kepada pemanfaatan utilisasinya yang lebih tinggi lagi,” kata Mahendra pula.

Baca juga: Edukasi keuangan, jalan menuju kemandirian ekonomi desa

Baca juga: OJK dorong literasi dan inklusi keuangan lewat FinExpo

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |