OJK Jatim: Disiplin menabung kunci keuangan sehat

2 hours ago 1

Surabaya, Jatim (ANTARA) - Direktur Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur Indrawan Nugroho U menyatakan disiplin dalam menabung merupakan kunci untuk menjaga keuangan agar tetap sehat.

"Menabung sebaiknya direncanakan sejak awal, bukan dari sisa gaji di akhir bulan," katanya di Surabaya, Jatim, Kamis.

Indrawan menekankan pendapatan atau gaji harus dibagi secara proporsional termasuk untuk menabung agar keuangan sehat.

Ia mencontohkan skema sederhana yaitu 10 sampai 20 persen untuk tabungan atau investasi, 30 persen untuk cicilan utang, dan sekitar 40 persen untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kalau ini dilakukan dengan konsisten, keuangan akan lebih teratur dan tujuan finansial lebih cepat tercapai," ujarnya.

Meski demikian, Indrawan tak menyangkal bahwa banyak masyarakat yang mengeluh atau merasa kesulitan untuk menabung lantaran gaji yang diterima pas-pasan.

Menurutnya, hal itu tergantung pribadi masing-masing seperti pola konsumsi setiap individu termasuk adanya budaya fear of missing out (FOMO) terhadap sesuatu sehingga menyebabkan perilaku konsumtif.

Ia menegaskan perilaku yang lebih mendahulukan keinginan dibandingkan kebutuhan terutama karena FOMO justru membawa individu menjadi lebih konsumtif.

Padahal, kata dia, keuangan yang sehat dan proporsional terbentuk ketika individu mengutamakan menabung terlebih dahulu daripada belanja yang bukan merupakan kebutuhan utama.

"FOMO membuat orang mudah terbawa tren misalnya membeli barang bermerek padahal ada pilihan yang lebih terjangkau," ujarnya.

Indrawan menambahkan apabila ingin berinvestasi maka masyarakat juga harus memperhatikan aspek logis dan legal sehingga tidak hanya tergiur dengan keuntungan yang tidak masuk akal.

Ia menyarankan untuk pemula reksa dana menjadi pilihan karena risikonya lebih rendah dibanding saham namun jangan menginvestasikan seluruh uang yang ada sekaligus.

"Ibaratnya, reksa dana itu seperti membeli rujak yang sudah berisi aneka buah, sedangkan saham membeli satu jenis buah. Dan tentu saja, jangan taruh semua investasi dalam satu keranjang," katanya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |