Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, secara rutin memberikan obat cacing dua kali dalam setahun kepada anak-anak, guna mencegah serta mengatasi infeksi disebabkan parasit cacing (cacingan) yang dapat mengganggu tumbuh kembang dan kesehatan mereka.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna Hikmat Aliansyah, di Natuna, Jumat, mengatakan pemberian obat dilakukan oleh petugas pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dengan metode yang menyesuaikan kondisi di masing-masing wilayah.
Menurut Hikmat, program pemberian obat cacing ini sudah berlangsung lama, dan bukan merupakan respons atas adanya kasus cacingan yang baru-baru ini viral di salah satu daerah di Indonesia hingga berujung pada kematian anak.
“Setiap enam bulan, anak-anak diberikan obat cacing, Insya Allah dengan program ini, anak-anak di Natuna bisa terhindar dari risiko cacingan,” ucapnya.
Baca juga: Anak cacingan Bengkulu, alarm serius agar pemda peduli kesehatan anak
Hikmat menjelaskan, gejala cacingan pada anak biasanya ditandai dengan berat badan yang sulit naik meskipun makan banyak, nafsu makan menurun, perut buncit, sering sakit perut, tubuh pucat dan lemas, rasa gatal di sekitar anus terutama malam hari, tidur gelisah, hingga ditemukan telur atau cacing di dalam tinja.
Ia menambahkan, pemberian obat cacing tidak hanya menyasar anak usia satu sampai lima tahun, tetapi juga anak-anak sekolah dasar. Dengan begitu, cakupan pencegahan lebih luas dan diharapkan mampu menekan potensi kasus cacingan di masyarakat.
Selain pemberian obat, Dinas Kesehatan Natuna melalui Puskesmas juga rutin memberikan edukasi kesehatan kepada para pelajar. Edukasi tersebut menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti membiasakan cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan kuku, serta tidak bermain di tempat yang kotor.
Ia menegaskan, upaya pencegahan melalui pemberian obat cacing dan edukasi kesehatan akan terus dilakukan secara konsisten, sebagai bentuk komitmen Pemkab Natuna dalam melindungi generasi muda dari penyakit cacingan yang dapat menghambat pertumbuhan dan prestasi belajar anak.
Baca juga: Dinkes DIY pastikan kasus cacingan terkendali
“Pengetahuan ini penting diberikan kepada anak sejak dini, karena mereka sering bermain di lingkungan yang berisiko. Dengan edukasi, mereka bisa lebih memahami dampak buruk yang bisa timbul apabila tidak menjaga kebersihan,” katanya.
Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.