Musikal "MAR" bawa romansa dan sejarah dibalut karya Ismail Marzuki

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Drama musikal "MAR" menyajikan sebuah romansa dan sejarah dalam balutan karya sang Maestro Ismail Marzuki.

Pertunjukan "Mar" mengajak penonton untuk merasakan kisah cinta dan pengorbanan Aryati dan Mar. Adegan dibuka dengan Nin (Aryati di masa tua) yang sedang bercerita dengan Mara (cucunya) mengenai pertemuannya dengan Aki (Marzuki).

Melalui kenangan hidup Nin, penonton dibawa kembali ke masa mudanya, di mana sebuah romansa tak terlupakan berkembang antara Mar yang merupakan seorang prajurit Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang bertugas di Bandung, sementara Aryati adalah seorang perawat yang berdedikasi di rumah sakit setempat.

Berlatar tragedi Bandung Lautan Api di tahun 1946, dalam konteks perjuangan bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan, cinta mereka diuji oleh realitas perang dan tugas yang tak tergoyahkan.

Pentas drama musikal ini juga tidak hanya menampilkan sisi hubungan dua insan, namun juga semangat pengorbanan orang-orang pada masa itu.

Baca juga: Lirik lagu "For Good" dari drama musikal "Wicked" dan "Glee"

Pagelaran drama musikal "MAR" dalam gladi resik yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada Rabu (26/2/2025). (ANTARA/Sri Dewi Larasati)

Sutradara musikal "MAR" Wawan Sofwan, mengungkapkan bahwa meskipun latar belakangnya berhubungan dengan Ismail Marzuki, namun bukanlah fokus utama dalam cerita melainkan tokoh Aryati dan Marzuki.

Dalam hal ini konteks historis dan perjalanan emosional karakter yang terjalin dalam narasi, membuat cerita menjadi menarik dan relevan.

"Jadi sebenarnya Ismail Marzuki bukan hanya ya lebih kepada latar belakang dan cerita ini kan sebenarnya tidak tentang Ismail Marzuki. Tokoh aryati itu memang dimunculkan sebagai penguat, sama juga dengan Marjuki sebagai penguat supaya orang langsung ingat terhadap Ismail Marzuki dan lagu yang paling hitsnya-kan Aryati," kata Wawan Sofwan, saat ditemui wartawan usai gladi resik musikal MAR, di Jakarta, Rabu (26/2).

Wawan menambahkan melalui lagu-lagu Ismail Marzuki memberikan menjadi bukti terkait peristiwa sejarah, selain itu memadukan roman fiktif dengan fakta sejarah.

"Tapi dalam sejarahnya memang Ismail Marzuki pernah ke Bandung saat memimpin orkestranya dan menikahi gadis Sunda. Satu sisi ada realisme peristiwa sejarah Bandung Lautan Api, di sisi lainnya rajutan percintaan antara Sersan Mayor Mar dan Aryati," ujarnya.

Baca juga: LSBA gelar drama “Ande-Ande Lumut” guna kembangkan potensi siswa

Pagelaran drama musikal "MAR" dalam gladi resik yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada Rabu (26/2/2025). (ANTARA/Sri Dewi Larasati)

Pentas ini juga dibumbui dengan komedi ringan yang cukup menghibur. Sepanjang penampilan, pentas drama musikal ini menyajikan karya-karya maestero Ismail Marzuki yang dihidupkan kembali dengan pengaruh jazz.

Penata musik sekaligus komposer untuk "MAR" Dian HP, menghadirkan pendekatan dengan melebur elemen musik jazz lawas dengan musik modern ke dalam 42 repertoar.

"Kalau lagu-lagunya Ismail Marzuki ada 18, terus ada potongan-potongan yang dimasukkan sebagai ilustrasi untuk kadang-kadang pergantian set, adegan perang, terus juga libretto, resitatif tuh semuanya kalau di jumlah 42 potong," ujarnya.

"Nah kalau jazz tuh memang karena tahun Bandung Lautan Api tuh tahun 46 ya kan di sekitar itu. Kami pikir kan kalau jazz di situ lagi asik-asik yaa di tahun 46. Dan lagu-lagunya Ismail Marzuki itu emang mungkin di jazz kan, melodinya kan cantik banget, melodius banget," lanjutnya.

Adapun beberapa lagu karya Ismail Marzuki yang dibawakan antara lain, "Aryati", "Juwita Malam", "Selendang Sutra", "Bandung Selatan", "Kopral Jono", "Gugur Bunga" dan masih banyak lagi.

Dibintangi oleh Gabriel Harvianto (Mar), Galabby Thahira (Aryati), Made Aurellia, Chandra Satria, Gizka Aulia, Bima Zeno Pooroe, Raditio P.S, Taufan Purbo Kusumo, dan Witrie Diana Putri serta naskah yang ditulis oleh Titien Wattimena, drama musikal "MAR" ini persembahan produksi ke-13 ArtSwara, yang akan dipertunjukkan pada 26-28 Februari 2025 di Ciputra Artpreneur, Ciputra World Jakarta.

Baca juga: Lirik lagu drama musikal Zendaya dan Zac Efron "Rewrite The Stars"

Baca juga: Drama musikal The Addams Family syaratkan satu musisi empat instrumen

Baca juga: Sutradara ungkap keunikan dan tantangan musikal "The Addams Family"

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |