Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) memamerkan 24 koleksi artefak perjuangan rakyat NTB melawan kolonial dalam sebuah pameran bersama yang digelar oleh unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Denpasar.
"Partisipasi kami dalam pameran bersama ini adalah bagian dari strategi promosi kebudayaan," kata Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam dalam pernyataan di Mataram, Rabu.
Nuralam mengatakan pihaknya ingin memperkenalkan lebih luas multikuturalisme keberagaman budaya, dan identitas budaya masyarakat NTB kepada khalayak nasional melalui pameran di Bali tersebut.
Baca juga: Konsulat Jenderal Australia tur singkat di Museum NTB
Menurutnya, museum tidak hanya berperan sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, melainkan juga sebagai media komunikasi budaya antar- wilayah. Apalagi, dalam konteks pameran bersama yang melibatkan berbagai museum daerah dari seluruh Indonesia.
"Museum tidak boleh berjalan sendiri. Kami berharap pameran seperti ini adalah ruang kolaboratif untuk bersama-sama mempromosikan kebudayaan Indonesia dalam konteks yang lebih luas," ujar Nuralam.
Pameran bertajuk Mahawira Natyeng Pertiwi dilaksanakan selama 24 hari dari tanggal 25 Juni hingga 18 Juli 2025. Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati perjuangan rakyat Nusantara melawan kolonialisme, sekaligus mempererat jejaring antar-museum di Indonesia dalam upaya pelestarian sejarah perjuangan bangsa.
Pameran tersebut melibatkan 183 peserta museum yang dibagi ke dalam delapan kelompok, yakni kelompok A sampai H. Setiap kelompok mendapat jadwal untuk memamerkan koleksinya selama tiga hari.
Museum NTB masuk ke dalam kelompok A bersama UPTD MPRB/Bajra Sadhi, Art Gallery Bali, Stand Karya Seni SLB, dan Stand Karya Seni SPM dengan waktu pelaksanaan pameran pada 25 sampai 27 Juni 2025.
Kasi Pengkajian dan Perawatan Koleksi Museum NTB Ardi Aulia Rahman mengatakan sebanyak 24 koleksi yang dipamerkan menggambarkan simbol perjuangan rakyat NTB melawan penjajah, di antaranya historilogika yang terdiri atas senjata, pedang, keris, tombak, baju besi dan topi besi, dan Heraldika (lambang atau lencana penghargaan).
Baca juga: Museum NTB jalin kerja sama peningkatan kapasitas dengan MAGNT Darwin
Baca juga: Koleksi Museum NTB bersanding dengan puluhan museum dunia di Jeddah
Dia mengungkapkan bahwa partisipasi museum bukan hanya bentuk kehadiran simbolik, namun juga membawa pesan sejarah yang kuat.
"Koleksi yang kami tampilkan dalam pameran ini secara khusus dipilih untuk menggambarkan perjuangan rakyat NTB dalam menghadapi kolonialisme," ucapnya.
Lebih lanjut, Ardi berharap koleksi yang dipamerkan Museum NTB dapat membuka mata generasi muda tentang pentingnya mengenang perjuangan rakyat bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menghidupkan semangat untuk membela martabat dan budaya bangsa di masa kini.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.