Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan MPR RI bersama Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) resmi menjalin kerja sama strategis dalam rangka penguatan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap nilai-nilai konstitusi dan kehidupan berbangsa.
Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI Anies Mayangsari Muninggar menyampaikan kerja sama tersebut merupakan bentuk nyata kolaborasi antara lembaga negara dan perguruan tinggi dalam mengedukasi generasi muda.
“Ini adalah langkah awal dari komitmen bersama antara Sekretariat Jenderal MPR RI dan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret dalam memperluas jaringan pengetahuan, riset, dan diseminasi nilai-nilai konstitusional,” kata Anies dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Komitmen tersebut juga diperkuat dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam kegiatan Pustaka Akademik yang berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Gedung Suhardi, Universitas Sebelas Maret.
Acara bertajuk Hukum Tata Negara Perbandingan: Konstitusi Jepang Antara Stabilitas dan Tuntutan Amandemen ini menghadirkan sejumlah pejabat dan akademisi.
Lebih lanjut, Anies menegaskan bahwa MPR RI memiliki tanggung jawab dalam menyediakan dan menyebarluaskan informasi mengenai ketatanegaraan, konstitusi, serta sejarah parlemen Indonesia, dan kerja sama ini menjadi salah satu media strategis untuk menyampaikan literasi tersebut kepada mahasiswa dan civitas akademik.
Kegiatan ini juga diisi dengan bedah buku karya Dr. Isharyanto S.H., M.Hum., yang mengangkat perbandingan konstitusi Jepang, khususnya ketahanan konstitusi Jepang yang tidak pernah diamendemen sejak diberlakukan pada 1947.
“Buku ini penting sebagai bahan refleksi bagi Indonesia dalam memperkuat sistem ketatanegaraannya, serta menjadi referensi bagi Badan Pengkajian MPR RI dalam merespons dinamika dan aspirasi amendemen UUD 1945,” ungkap Anies
Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret, Prof. Herman Saputro menyampaikan apresiasinya terhadap inisiasi kerja sama ini.
Ia menyebutkan bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan institusi negara seperti merupakan langkah strategis dalam mendukung peningkatan keterampilan mahasiswa vokasi.
“Amanah untuk mendidik lebih dari 6.600 mahasiswa menjadi tenaga terampil tentu tidak mudah. Kolaborasi seperti ini sangat kami butuhkan agar pendidikan vokasi semakin relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Herman
Lebih lanjut, Herman menjelaskan bahwa kerjasama ini juga bertepatan dengan transformasi Prodi D3 Perpustakaan menjadi Sarjana Terapan Perpustakaan.
“Transformasi ini kami lakukan sebagai respons terhadap tren menurunnya peminat program D3, sekaligus menjawab kebutuhan akan tenaga profesional di bidang informasi dan dokumentasi,” tambahnya
Dalam sesi berikutnya, Pustakawan Madya MPR Yusniar memperkenalkan layanan serta koleksi unggulan perpustakaan MPR RI.
Ia menyampaikan bahwa perpustakaan MPR memiliki visi menjadi pusat layanan informasi legislatif yang layak, lengkap, akurat, dan terbuka.
Yusniar juga menjelaskan dua jenis layanan utama yang tersedia, yaitu layanan teknis dan layanan pemustaka, termasuk di dalamnya layanan ruang baca, sirkulasi, referensi, hingga digital library.
“Kami memiliki lebih dari 16.000 judul koleksi fisik dan ribuan koleksi digital yang dapat diakses gratis melalui MPR Digital Library. Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam mendukung pengkajian sistem ketatanegaraan dan diseminasi nilai-nilai konstitusi kepada masyarakat luas,” kata Yusniar.
Kegiatan Pustaka Akademik ini diharapkan menjadi wadah pertukaran gagasan yang produktif antara MPR RI, civitas akademika, dan para praktisi, serta memperkuat wawasan kebangsaan dan konstitusional masyarakat Indonesia.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.