Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani mendukung Pemerintah Indonesia dalam membangun dialog tingkat internasional untuk mendamaikan konflik antara Thailand dan Kamboja.
"Kita meyakini bahwa dialog dan diplomasi adalah cara terbaik untuk membina hubungan di ASEAN, termasuk untuk menyelesaikan konflik Kamboja dan Thailand," kata Muzani saat menyampaikan pidato pengantar saat Sidang Tahunan MPR RI di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat.
Menurut Muzani, Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat berpengaruh di kawasan ASEAN dan pengaruh ini harus digunakan untuk menciptakan kedamaian dan kondusivitas di kawasan ASEAN.
"Sebagai negara yang berpengaruh di ASEAN, kita mendorong untuk menjadikan kawasan ini menjadi kawasan yang damai dan saling menghormati kedaulatan masing-masing negara anggotanya," kata Muzani.
Dengan redupnya konflik antara Thailand dan Kamboja, Muzani yakin aktivitas perekonomian dan stabilitas politik di kawasan ASEAN dapat terjaga.
"Indonesia tidak lahir hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga sebagai inspirasi bagi bangsa lain yang memperjuangkan kemerdekaan dan martabat kemanusiaan," jelas Muzani.
Parlemen menggelar Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Dalam rangkaian acara Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2025, Presiden Prabowo Subianto akan memaparkan pidato tentang laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-80 Kemerdekaan RI.
Sidang Tahunan dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2025 dilaksanakan menjelang Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang bertema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju".
Baca juga: MPR sebut Koperasi Merah Putih dapat memperkuat ekonomi rakyat
Baca juga: MPR: Program pemeriksaan kesehatan gratis berguna untuk masyarakat
Baca juga: Ketua MPR: Sekolah Rakyat jadi jawaban pemerataan pendidikan
Pewarta: Walda Marison
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.