Jakarta (ANTARA) - Dilema besar sosok Kaluna (Yunita Siregar) sebagai anak bungsu yang menjadi tulang punggung keluarga antara memenuhi kebutuhan orang tua dan mengejar impiannya, diangkat ke dalam monolog AKUKALUNA yang di gelar di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Sabtu.
Dalam monolog ini, menghidupkan karakter Kaluna yang menggambarkan pergulatan batin dan perjalanan hidupnya.
Monolog AKUKALUNA, menyelami lebih dalam kisah hidup serta perjalanan emosional Kaluna, melalui perpaduan apik antara monolog, tari, dan musik.
Dalam monolog ini, menampilkan dua bagian, pertama penonton diajak mendalami perasaan emosional Kaluna menghadapi masalah-masalah yang terjadi di keluarganya terutama dalam mengatasi tekanan finansial.
Baca juga: Galeri Indonesia rayakan HUT ke-11 dengan program "Kam1 Menar1"
"Pahalamu besar di surga katanya. Tapi rumah bagai neraka nyatanya," kata Kaluna dalam emosi yang lirih.
Puncaknya saat abangnya terlilit utang dan memohon untuk Kaluna merelakan tabungannya untuk membayarkannya, yang akhirnya membuatnya memutuskan untuk meninggalkan rumah.
Hal ini membuatnya dilema harus merelakan tabungannya untuk keluarganya atau mempertaruhkan tabungan untuk impiannya.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2025/02/08/Kaluna-3_1.jpeg)
Kemudian, pada bagian kedua menyampaikan pesan berdamai dengan diri sendiri dan keadaan, menampilkan Kaluna akhirnya memilih kembali berkumpul dengan keluarga.
Baca juga: Media turut aktif dalam kolaborasi melestarikan budaya Indonesia
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2025/02/08/Kaluna-2_1.jpeg)
Sepanjang pertunjukan, menampilkan monolog yang dibawakan Yunita Siregar dan diiringi pemain pendukung sekaligus sebagai penari latar.
Menampilkan koreografi tarian dari Kaluna dan penari menampilkan adegan-adegan yang juga diiringi beberapa lagu seperti "Berakhir di Aku" karya Idgitaf, yang menjadi Original Soundtrack dari film Home Sweet Loan dan lagu "Semoga Sembuh".
Monolog ini disuguhkan oleh Galeri Indonesia Kaya, serta kolaborasi Visinema dan Jakarta Art House menghadirkan AKUKALUNA sebagai adaptasi panggung dari film box office "Home Sweet Loan".
Pertunjukan monolog ini merupakan perpanjangan dari film Home Sweet Loan, menghadirkan kisah Kaluna dalam format yang lebih intim dan mendalam," kata Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya mengungkapkan antusiasmenya terhadap pertunjukan ini.
Akhir pekan ini, Galeri Indonesia Kaya akan menjadi ruang bagi para penikmat seni untuk merasakan cerita emosional ini secara langsung, ujarnya.
Baca juga: Galeri Indonesia Kaya ajak seniman Betawi unjuk kreasi setiap Juni
"Kami ingin mengajak penonton menyelami isi hati serta perjalanan Kaluna sebagai seorang pejuang hidup. Dengan format live dan percampuran dengan unsur teater musikal, pertunjukan ini juga menawarkan perspektif baru terhadap karakter Kaluna dan perjalanannya," kata Renitasari Adrian.
Adaptasi layar lebar Home Sweet Loan sendiri menyoroti fenomena sandwich generation, di mana sang tokoh utama, Kaluna menjadi representasi dari generasi yang harus berjuang keras untuk mengatasi tekanan finansial.
Tema ini menjadi resonansi bagi banyak orang, terutama mereka yang tengah mengalami tantangan serupa dalam kehidupan nyata.
"Adaptasi film ini berasal dari novel karya Almira Bastari, yang sebelumnya telah mendapat banyak perhatian dari pembaca, terutama di kalangan Gen Z yang tengah berjuang untuk bertahan hidup di tengah realitas sosial dan ekonomi saat ini," ujar Cristian Imanuell, dari Visinema.
Novel ini menyajikan narasi yang kuat mengenai perjuangan finansial dan dinamika kehidupan modern yang kini kami coba hidupkan kembali melalui medium film dan panggung, tambahnya.
"Bersama Galeri Indonesia Kaya kami mengajak Jakarta Art House untuk terlibat dalam pementasan panggung ini. Semoga bisa diterima oleh penikmat seni dan memberikan rasa baru terhadap cerita Home Loan,” jelas Cristian Imanuell.
Baca juga: Galeri Indonesia Kaya pertontonkan alunan sasando bersama Nusa Tuak
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025