Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko mengapresiasi peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan mengharapkan agar model terminal serupa dapat diterapkan di seluruh embarkasi haji di Indonesia.
“Mudah-mudahan ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia," kata pria yang akrab disapa Miko itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya pada Selasa (13/5), Miko telah mengunjungi terminal tersebut. Dalam kunjungannya itu, ia melihat langsung bahwa keberadaan terminal khusus haji dan umrah dapat menguntungkan jamaah karena menghadirkan pelayanan yang cepat dan nyaman.
Miko mengatakan bahwa keberadaan terminal khusus tersebut merupakan langkah maju dalam pelayanan keberangkatan jamaah haji dan umrah. Ia pun menyebut terminal ini sebagai hasil dari usulannya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR bersama Kementerian Perhubungan pada November tahun lalu.
“Alhamdulillah, ini sudah dibuat dan saya berharap dapat dipelihara serta dikelola dengan baik. Ini pelayanan haji dan umrah layaknya pelayanan VIP,” ujarnya.
Miko menilai pembagian zona dalam terminal berjalan dengan optimal dan memberikan kenyamanan lebih bagi jamaah. Ia pun mengapresiasi efisiensi waktu keberangkatan yang kini dapat diselesaikan hanya dalam dua jam sejak jamaah berangkat dari asrama haji hingga proses imigrasi.
Baca juga: Menhub: Terminal Khusus Haji dan Umrah Soetta perlancar ke Tanah Suci
Salah satu kemajuan penting yang juga disoroti oleh Miko adalah mengenai keberadaan loket imigrasi Arab Saudi langsung di Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, hal itu mempercepat proses keberangkatan jemaah karena tidak perlu lagi melalui proses imigrasi di Arab Saudi.
Sudjatmiko juga menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan jamaah lansia yang jumlahnya cukup besar. Ia menyarankan agar bandara menyediakan papan petunjuk yang lebih ramah bagi lansia serta meningkatkan peran petugas untuk membantu jemaah kembali ke rombongan mereka jika tersesat.
“Jamaah kita ini kebanyakan berusia lanjut. Sering kali saat menuju ke toilet bisa berjalan, tapi lupa kembali ke barisan. Nah, di sinilah peran petugas sangat dibutuhkan,” kata dia.
Lebih lanjut, ia mendorong Kementerian Perhubungan sebagai penanggung jawab utama bersama PT Angkasa Pura untuk mengembangkan fasilitas serupa di bandara embarkasi lainnya, seperti Surabaya, Medan, Makassar, Palembang, dan Solo.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi telah menyatakan bahwa terminal khusus haji dan umrah di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta membuat pelayanan ke Tanah Suci menjadi semakin baik, nyaman dan lancar.
”Dengan adanya Terminal Khusus Haji dan Umrah, tentunya akan meningkatkan pelayanan kepada jamaah, sehingga perjalanan menjadi semakin nyaman dan diharapkan jamaah dapat semakin khusyuk beribadah,” kata Menhub.
Diketahui, Terminal 2F terdiri atas tiga lantai dengan total luas 27.400 meter persegi dan daya tampung 6,1 juta penumpang per tahun. Selain memperbaiki infrastruktur terminal, revitalisasi terminal 2F ini juga meliputi penyiapan infrastruktur pendukung untuk aktivitas Umroh, seperti masjid dan lounge serta parkir bus.
Terminal 2F memiliki 20 loket check-in dan ruang tunggu yang cukup luas menampung jamaah dan keluarga selama passenger processing oleh agen. Di terminal ini telah tersedia lounge umrah yang mampu menampung hingga 3.000 orang.
Baca juga: Resmikan Terminal Haji, Prabowo berkomitmen layani 2,2 juta jamaah
Baca juga: Presiden resmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soetta
Baca juga: Presiden resmikan Terminal Khusus Haji-Umrah di Soetta Minggu siang
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025