Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mendukung pendaki disabilitas Anggi Wahyuda untuk melakukan pendakian Gunung Everest di Nepal dalam Program Satu Langkah Lagi.
"Fundamental dari nilai-nilai (keberanian, semangat berjuang, pantang menyerah, dan lain-lain) yang dibawa Anggi harus kita sebarkan secara luas," kata Dito Ariotedjo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Menpora menjelaskan, pihaknya memberikan dukungan biaya untuk memenuhi kebutuhan Anggi dalam menjalankan program yang dimulai pada 17 Mei.
Pendakian gunung, kata dia, merupakan bagian dari olahraga rekreasi, namun gerakan sosial yang diusung Anggi tersebut patut disebarkan secara luas di masyarakat.
"Ini (nilai-nilai yang diusung Anggi) yang perlu kita salurkan ke semua generasi muda. Ini bukan hanya soal (pendakian) gunung, tetapi menembus batas itu lah yang perlu kita jadikan contoh," katanya.
Anggi Wahyuda merupakan penyandang disabilitas yang berjalan menggunakan alat bantu tongkat, setelah kaki kanannya diamputasi akibat kecelakaan pada 2015.
Baca juga: Menpora Dito dukung pendidikan animasi untuk generasi muda
Dalam pendakian terbarunya, pria asal Binjai, Sumatera Utara itu mampu menaklukkan puncak Gunung Leuser di Aceh dalam Program Menembus Batas.
Ia mengaku senang dengan program-program pendakian yang dilakukan karena nilai-nilai yang disebarkan melalui dokumentasi perjalanan pendakian telah memberikan inspirasi positif bagi banyak orang.
"Bahkan sampai sekarang itu mungkin hingga 20 orang gagal bunuh diri karena termotivasi dengan konten-konten pendakian saya," katanya.
Kini, pria 24 tahun itu bersiap melanjutkan program pendakian menyasar gunung tertinggi di dunia Gunung Everest dengan waktu perjalanan selama 11 hari.
Anggi berharap, aksi pendakian Gunung Everest dapat membuat semakin banyak masyarakat terinspirasi untuk berjuang menaklukkan keterbatasan dalam kehidupan.
"Konten (pendakian) ini tidak hanya untuk orang-orang disabilitas tetapi buat semua orang yang mengalami masalah mental, tidak percaya diri, ayo kita semangat untuk buktikan bahwa batas kemampuan manusia itu bukan pada fisik tetapi pada kemauan," katanya.
Baca juga: Menpora kenang jasa Eddie Mardjoeki Nalapraya untuk pencak silat
Baca juga: Menpora tanggapi masalah kepengurusan tiga cabang olahraga
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025