Surabaya (ANTARA) - Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda keberlanjutan nasional dengan menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 21,4 persen hingga 2030.
Division Head of Sustainability MIND ID Binahidra Logiardi menyampaikan bahwa perseroan berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja operasional dalam rangka mendukung penguatan ekosistem industrialisasi nasional.
"Sebagai perusahaan tambang milik negara, kami berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Tidak sekadar menambang dan meningkatkan nilai tambah, kami juga berupaya memastikan lingkungan tetap terjaga demi masa depan Indonesia," ujar Binahidra dalam keterangan dikutip di Surabaya, Jatim, Rabu.
Adapun total kebutuhan energi Grup MIND ID diperkirakan meningkat dari 48.000 TJ (terajoule) pada 2023 menjadi 266.000 TJ pada 2030. Kenaikan ini akan seiring dengan ekspansi produksi dan pengembangan proyek strategis hilirisasi nasional di seluruh komoditas mineral kelolaan.
Emisi GRK Grup MIND ID pada tahun 2023 tercatat sebesar 4.100 ktCO2e pun diperkirakan akan meningkat menjadi 31.060 ktCO2e pada 2030. Namun, dengan upaya transformasi yang dijalankan oleh seluruh Anggota MIND ID, emisi GRK ditargetkan turun sebesar 21,4 persen dari emisi GRK business-as-usual tahun 2030.
Meski demikian, Binahidra memastikan bahwa ekspansi tetap dijalankan sesuai praktik terbaik industri pertambangan yang berkelanjutan, serta mendukung pencapaian target enhanced nationally determined contribution (NDC) Pemerintah Indonesia pada 2030.
Binahidra memaparkan sejumlah langkah konkret yang telah berhasil diimplementasikan oleh anggota MIND ID, antara lain substitusi bahan bakar berbasis fosil ke energi yang lebih bersih, seperti konversi HSD (High Speed Diesel) ke LNG (Liquefied Natural Gas) di Baking Plant INALUM. Langkah ini telah menurunkan emisi hingga 3.700 tCO2e per tahun.
Selanjutnya, penggunaan biomassa (seperti cangkang kelapa sawit) sebagai pengganti batu bara di salah satu anak perusahaan Antam, juga telah berhasil menurunkan emisi hingga 560 tCO2e per tahun melalui teknologi co-firing.
Optimalisasi proses melalui inovasi metode coal handling dan digitalisasi turut dijalankan, di antaranya penggantian excavator dan dump truck batu bara berbahan bakar solar dengan bucket wheel excavator (BWE) bertenaga listrik untuk aktivitas coal handling, dan mampu mengurangi emisi sebesar 5.200 tCO2e per tahun.
MIND ID juga mengembangkan strategi dekarbonisasi melalui pendekatan berbasis nature based solution (NBS), penggunaan Renewable Energy Certificate (REC), serta pengembangan skema perdagangan karbon sebagai bagian dari strategi offset emisi GRK.
Grup MIND ID terus mendorong pengembangan proyek strategis seperti pembentukan ekosistem industri baterai, pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, ekspansi pabrik aluminium, hingga pengembangan tambang di Kalimantan Barat dengan mengedepankan komitmen terhadap implementasi yang selaras dengan upaya penerapan inisiatif dekarbonisasi sebagai fondasi utama operasional.
"Melalui setiap inisiatif strategis ini, kami ingin membuktikan bahwa kehadiran kami sebagai perusahaan tambang juga mampu berkontribusi pada penurunan emisi GRK dari sisi operasional, dan bermanfaat bagi Indonesia," imbuhnya.
Baca juga: MIND ID dukung pembentukan ekosistem industri EV dengan hilirisasi
Baca juga: Reforestasi Vale Indonesia capai tiga kali lipat luas tambang
Baca juga: MIND ID catat laba 2024 sebesar Rp40,2 triliun
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.