Menyemai asa sehat di pelosok Merauke

2 months ago 20
Ia tak mengerti kenapa kakinya tak lagi kuat menopang tubuh, tak bisa bernafas lega, batuk yang tak kunjung sembuh, hingga pandangannya yang kian terbatas.

Merauke (ANTARA) - Tubuh perempuan yang dibalut kulit rapuh itu tak banyak bergerak saat duduk di lantai semen halus yang dingin.

Ia menjulurkan kaki sambil bersandar di dinding rumah kayu. Mata sayunya sesekali menatap langit-langit rumah beratap seng, lalu kembali memandang kakinya yang tak sekuat dulu lagi.

Pemilik tubuh renta itu bernama Paula Mona, warga Kampung Bunggay di Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Dalam rumah kecil di tepi kampung itu, Mona seperti sedang menuliskan kisah kelam dalam lembar kehidupannya. Hidup menjanda karena ditinggal suaminya yang meninggal dunia, membuat hari-hari Mona begitu sulit di usianya yang ke-61.

Kedua putranya, yang diharapkannya dapat menggantikan sosok sang ayah, juga tidak berada di sisinya. Mereka pergi mengadu nasib di kota. Hati mama-mama Papua itu kian hancur saat mendapat kabar putra pertamanya harus mendekam di balik jeruji besi karena kasus penggunaan obat-obatan terlarang.

Mona berjuang melawan kehampaan hidupnya hingga adik perempuannya datang membawa anak dan cucu untuk menemaninya di rumah.

Kini, mereka tinggal berempat. Bertahan hidup dengan memakan apa yang ditanam di lahan kecil sekitar rumah karena dana pensiun suami Mona yang dulunya bekerja sebagai karyawan salah satu perusahaan milik negara, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Hampir setiap hari kami makan sayur daun singkong. Jadi begitu sudah," ujar Mona.

Tak banyak pilihan bagi Mona dengan kondisi tubuh yang rapuh karena sakit yang tak dipahami olehnya. Ia tak mengerti kenapa kakinya tak lagi kuat menopang tubuh, tak bisa bernafas lega, batuk yang tak kunjung sembuh, hingga pandangannya yang kian terbatas.

Saban hari, Mona selalu punya waktu menyendiri di dalam kamar, membaca kita suci dan berdoa. Dalam kepasrahannya, ia meminta kepada Yang Maha Kuasa untuk menyembuhkannya dengan cara-Nya.

Tak ada hal yang lebih penting saat ini bagi Mona selain bebas dari penyakit. Setidaknya, jika dalam kondisi sehat, ia dapat menghadapi segudang persoalan yang melilit kehidupannya.

"Saya hanya mau sehat lagi. Itu saja," ujarnya.

Terima CKG

Doa tanpa henti yang dilantunkan Mona seperti mendapat jawaban yang jatuh langsung dari langit ketika rumahnya didatangi tim medis dari Puskesmas Bupul yang diikuti dua perwakilan dari Kementerian Kesehatan.

Mereka menyambangi rumah Mona untuk memberikan layanan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), salah satu program unggulan dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Warga di Kampung Bupul Merauke antusias ikut CKG di puskesmas

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |