Sumba Timur (ANTARA) - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyerahkan 400 Sertifikat Hak Milik (SHM) kepada 200 kepala keluarga di kawasan transmigrasi Desa Laindeha Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu.
Iftitah menyampaikan pemberian sertifikat ini merupakan bagian dari program Trans Tuntas guna memberikan kepastian hukum atas tanah transmigran.
"Saya cek, sudah 10 tahun belum mendapatkan (sertifikat), maka ada kewajiban moral kami untuk menyelesaikan yang sudah kami mulai dulu, yakni memberikan kepastian hukum atas tanah," ujar Iftitah.
Ia menjelaskan setiap kepala keluarga akan mendapatkan dua sertifikat untuk lahan pekarangan dan satu sertifikat untuk lahan usaha. Mentrans berharap sertifikat tersebut dapat digunakan oleh masyarakat sebagai akses modal usaha.
Lebih lanjut, Iftitah mengatakan bahwa Kementerian Transmigrasi juga akan mengirimkan 185 orang peneliti yang terdiri dari 37 tim yang bertugas untuk mengalihkan potensi ekonomi dari Nusa Tenggara Timur. Khusus untuk Sumba Timur, akan hadir 20 orang yang terdiri dari empat tim.
Sumba Timur, kata Iftitah, memiliki potensi besar di sektor peternakan, pertanian, dan kelautan.
Ia menyebutkan investor asal Brasil telah menyiapkan sekitar 800 hektar lahan peternakan sapi di Melolo, Sumba Timur.
Iftitah mengatakan transmigrasi bukan hanya persoalan pindah tempat, tapi juga membuka peluang baru untuk kehidupan yang lebih baik.
"Kami akan terus mendampingi dan membangun kawasan transmigrasi menjadi pusat ekonomi baru," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Kementerian Transmigrasi juga memberikan bantuan sarana ibadah, fasilitas olahraga, dan bantuan produksi pertanian. Seluruh bantuan ini mendukung peningkatan kesejahteraan transmigran secara menyeluruh.
Sementara itu, Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali mengatakan Sumba Timur memiliki pertanian, perkebunan dan peternakan.
Ia berharap Kementerian Transmigrasi dapat mendukung perbaikan di beberapa sektor wilayah, khususnya daerah transmigrasi.
"Harapannya adanya perbaikan di beberapa sektor wilayah khususnya di wilayah transmigrasi agar bisa tumbuh sehingga potensi meskipun nggak lebih bagus dari yang lain, tapi tetap bisa dikembangkan agar Sumba Timur lebih baik ke depan," kata Umbu Lili.
Baca juga: Mentrans: kakao fermentasi kawasan transmigrasi berhasil ekspor
Baca juga: Mentrans bawa peneliti gali potensi "rare earth" di Sulbar
Baca juga: Mentrans ajak investor buka pabrik cokelat di Sulawesi Barat
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.