Bengkulu (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyatakan tidak ada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terdampak perang Kamboja-Thailand.
"Jadi, kami sudah membentuk tim, melakukan koordinasi dengan Kemenlu, dan hasilnya, alhamdulillah tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Pekerja Migran Indonesia yang terdampak," kata Abdul Kadir Karding di Bengkulu, Selasa.
Baca juga: Pemerintah pastikan WNI di Thailand dan Kamboja dalam keadaan aman
Hal itu, kata dia, karena perang terjadi di perbatasan Kamboja-Thailand, sedangkan Warga Negara Indonesia berada di pusat ibu kota.
"Hanya dua (daerah perbatasan) itu yang terdampak perang, sehingga tidak mengeskalasi ke daerah-daerah dimana WNI kita banyak. Yang kedua, kita sudah melakukan bersama Kemenlu, satu upaya, salah satunya, meminta mereka untuk melapor ke kedutaan (terkait situasi masing-masing)," kata dia.
Pelaporan itu, lanjut Menteri Karding, sangat penting, karena banyak pekerja dari Indonesia yang masuk ke Kamboja tidak sesuai prosedur resmi sebagai Pekerja Migran Indonesia.
"Karena rata-rata data mereka untuk pekerja migran tidak ada, karena mereka berangkatnya secara visa turis. Melapor dan kita kasih layanan online, kalau ada apa-apa bisa menghubungi," katanya.
Baca juga: KBRI Bangkok imbau WNI cermati kondisi keamanan di tengah konflik
Baca juga: Rawan TPPO, Karding larang WNI bekerja di Kamboja, Thailand, Myanmar
Meskipun tidak terdampak, Menteri Karding tetap mengingatkan WNI yang bekerja di dua negara berkonflik tersebut untuk tetap hati-hati terhadap kondisi konflik yang terjadi.
"Kami meminta waspada. Kita tetap membentuk tim bersama Kemenlu untuk melakukan antisipasi, mitigasi kalau ada apa-apa, termasuk langkah evakuasi dan sebagainya ketika diperlukan. Artinya, insya Allah pemerintah akan melindungi, menjaga, dalam konteks (perlindungan) terkait situasi perang antara Kamboja dan Thailand," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.