Hari Pahlawan, Kemenag paparkan pentingnya arti empat guru dalam Hindu

1 hour ago 1
...pemerintah itu, siapapun pemimpin kita adalah guru bagi kita semua, apalagi beliau-beliau telah berjuang dengan berdarah-darah sepenuh jiwa dan raganya

Lombok, NTB (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menyebut pentingnya arti empat guru dalam agama Hindu dalam rangka menyambut Hari Pahlawan Nasional yang jatuh hari ini, Senin.

"Di Hari Pahlawan ini, kita harus menghargai beliau-beliau yang telah berjuang untuk negara ini. Bagi kami, negara adalah guru, jadi kami punya empat guru," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kemenag I Nengah Duija di Lombok, NTB, Senin.

Nengah menjelaskan empat guru tersebut yakni guru rupaka atau orang tua, guru pengajian atau yang mengajarkan di sekolah, guru wisesa atau pemerintah, dan guru swadaya yang berarti Tuhan.

"Jadi, nilai-nilai inilah yang harus kita kembangkan, bahwa pemerintah itu, siapapun pemimpin kita adalah guru bagi kita semua, apalagi beliau-beliau telah berjuang dengan berdarah-darah sepenuh jiwa dan raganya," ujar dia.

Baca juga: Kemenag usulkan 2.418 formasi guru pendidikan agama Hindu

Ia menegaskan pentingnya seluruh umat beragama untuk meneladani sikap-sikap ksatria dan kepahlawanan dari para pejuang yang telah berkorban demi kemerdekaan bangsa.

"Mudah-mudahan seluruh umat bisa meneladani sikap-sikap ksatria dan kepahlawanan beliau-beliau, bagaimana kita membangun negara ini agar lebih harmonis dan toleran terhadap apa yang berbeda, baik etnis, agama, dan seterusnya," paparnya.

Ia menegaskan Kemenag sangat mendukung program-program pemerintah yang memberikan manfaat bagi seluruh umat, termasuk bagi masyarakat Hindu dan generasi muda.

"Kami sangat mendukung apapun yang diprogramkan oleh pemerintah dan telah memberikan manfaat bagi umat Hindu, juga generasi muda Hindu ke depan," ucap Nengah.

Baca juga: Bimas Hindu reformasi birokrasi lewat penguatan tata kelola digital

Presiden Prabowo Subianto kembali mengenang sejarah Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 saat Upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Utama Nasional Kalibata di Jakarta pada Minggu (9/11) tengah malam.

Dalam pengantarnya saat hendak memimpin sesi mengheningkan cipta, Presiden Prabowo menyebut pahlawan-pahlawan gugur saat mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam Pertempuran Surabaya.

“Pada tahun 1945, 10 November, para pahlawan telah dengan berani melawan kekuatan asing yang begitu besar, terutama kekuatan Inggris, pemenang Perang Dunia II. Dengan perlawanan, pengorbanan yang begitu besar, mereka telah mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,” kata Presiden Prabowo di atas altar Tugu Garuda Pancasila, TMP Kalibata.

Baca juga: Komnas Perempuan ajak publik juga ingat perjuangan pahlawan perempuan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |