Menteri PPPA: Pemerintah terus dorong pemenuhan hak-hak anak

1 month ago 18

Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong berbagai upaya untuk memenuhi hak-hak anak demi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas.

"Dalam memenuhi hak-hak anak, tentu kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh semua dukungan, khususnya dari para orang tua," kata Arifah dalam acara Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jawa Timur di Pasuruan, Senin.

Ia menjelaskan pemenuhan hak anak tersebut mencakup hak sipil, hak tumbuh kembang, hak perlindungan, dan hak partisipasi bagi anak-anak Indonesia yang dimulai dari peranan pola asuh yang baik oleh para orang tua.

Baca juga: Indonesia paparkan upaya pemenuhan hak anak ke komite PBB

Menurutnya, dalam analisa internal yang dilakukan Kementerian PPPA, ada tiga hal utama yang menjadi penyebab kekerasan pada anak.

Arifah menjelaskan bahwa pola asuh dalam keluarga yang buruk, serta penggunaan gawai (gadget) yang tidak bijak, dan faktor lingkungan, merupakan penyebab tingginya angka kekerasan anak di Indonesia.

Dikutip dari data SIMFONI-PPA milik Kementerian PPPA, tercatat kekerasan yang terjadi di Indonesia sejak 1 Januari 2025 hingga saat ini sebanyak 16.713 kasus.

Dari jumlah kasus tersebut sebesar 62,8 persen korban kekerasan adalah anak-anak, serta 80,5 persen dari jumlah kasus tersebut korbannya adalah perempuan.

Arifah menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang menggalakkan program pembatasan penggunaan gawai bagi anak-anak, dengan kembali memperkenalkan metode permainan tradisional, penguatan rasa nasionalisme anak melalui hafalan lagu-lagu nasional dan juga dongeng serta cerita-cerita pahlawan nasional.

Baca juga: KemenPPPA tingkatkan literasi dan dukungan psikososial anak marginal

Baca juga: Menteri Arifah: Ruang dan waktu bermain aman bagi anak harus dipenuhi

Selain itu, untuk peran orang tua dalam pola asuh anak, ia menegaskan bahwa keluarga diharapkan dapat memberikan fondasi yang kuat dalam pendidikan agama, akhlak serta budi pekerti yang luhur bagi.

"Keluarga harus mampu menjadikan pola asuh anak sebagai fondasi dalam ilmu agama, pengembangan akhlak serta budi pekerti anak yang baik," kata Arifah.

Arifah juga mengapresiasi pelaksanaan kegiatan puncak peringatan Hari Anak Nasional tersebut yang dinilai mampu membawa kebahagiaan bagi 1.050 anak yang hadir.

Dalam kegiatan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga membagikan ikan segar sebanyak satu ton demi meningkatkan gizi masyarakat Jawa Timur.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |