Menteri PKP minta Jabar jadi "petarung" untuk 350 ribu rumah KPR FLPP

2 months ago 8

Bandung (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten menjadi "petarung" dalam menyukseskan pembangunan 350 ribu hunian Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).

Dengan Jawa Barat (Jabar) mendapat kuota pembangunan 90 ribu hingga 100 ribu rumah dengan skema KPR FLPP, Maruarar Sirait dalam keterangan yang diterima di Bandung, Selasa, mengatakan meminta pucuk pimpinan Jabar dan BJB menjadi "petarung" guna masyarakat berpenghasilan rendah di provinsi itu memiliki hunian yang layak namun terjangkau.

"Saya minta Sekda Jabar dan Dirut BJB menjadi 'petarung' untuk rakyat. Pak Gubernurnya 'petarung', kalian juga harus jadi 'petarung'. 'Petarung' agar rakyat kecil memiliki rumah layak huni," ujar dia.

Sukseskan program KPR FLPP di Jawa Barat dengan target progresif 90 ribu unit, katanya. "Saya minta yang difasilitasi langsung BJB bisa menembus 10 sampai 20 ribu unit".

Ia mengatakan kementerian dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berkomitmen melakukan percepatan pembangunan tiga juta rumah di Indonesia, dengan salah satunya melalui skema KPR FLPP, yang di Jabar bersinergi dengan BJB, Pemprov Jabar dan pihak lainnya.

Maruarar yang didampingi Sekda Jabar, Dirut Bank BJB dan Komisioner BP Tapera menyerahkan secara simbolis 100 unit rumah bersubsidi FLPP kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Minggu (13/7) malam.

Dirut PT BJB Yusuf Saadudin mengatakan 100 penerima manfaat yang hadir pada kesempatan tersebut berasal dari sembilan wilayah layanan atau cabang Bank BJB dan Bank BJB Syariah, seperti Soreang, Majalaya, Jatinangor, Buah Batu, Sumedang, Padalarang, Sumbersari dan Garut.

"Para penerima merupakan individu dari berbagai latar belakang profesi yang berpenghasilan rendah," kata Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf mengatakan sampai dengan Juli 2025, Bank BJB telah mencatat total 3.783 realisasi akad kredit melalui skema KPR Sejahtera FLPP.

"Itu terdiri dari 2.243 unit melalui Bank BJB konvensional, serta 1.540 unit melalui Bank BJB Syariah," ujar dia.

Adapun Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengatakan Provinsi Jawa Barat masih menempati peringkat tertinggi secara nasional dalam hal penyaluran KPR FLPP, yakni sebanyak 29.856 unit rumah subsidi, dengan total nilai pembiayaan sebesar Rp3,738 triliun.

"Pemerintah Pusat melalui BP Tapera menargetkan pembangunan 350.000 unit rumah subsidi pada tahun 2025. Dalam skema tersebut, Jawa Barat diharapkan dapat berkontribusi sebesar 25 persen, atau setara dengan 90.000 hingga 100.000 unit rumah subsidi," kata Heru.

Sementara itu, Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat, lembaga pembiayaan, dan sektor swasta dalam mewujudkan percepatan kepemilikan rumah bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah.

"Komitmen Pak Gubernur untuk rakyat tidak perlu diragukan. Kami diminta kerja keras melakukan percepatan program KPR FLPP di Jawa Barat. Kolaborasi dengan multi pihak dan penyederhanaan proses perizinan perumahan, serta peningkatan peran Bank BJB dalam mendukung pembiayaan inklusif dan berkeadilan, akan terus kami pacu," kata Herman.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |