Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pembangunan Wanita, Kanak-kanak, dan Kesejahteraan Komuniti Sarawak Malaysia menyampaikan antusiasme mempelajari praktik-praktik baik pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang diterapkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Indonesia.
"Kami datang untuk belajar dan melakukan benchmarking berbagai praktik terbaik yang telah diterapkan oleh KemenPPPA, khususnya dalam memperkuat kualitas hidup perempuan dan anak," kata Menteri Pembangunan Wanita, Kanak-kanak, dan Kesejahteraan Komuniti Sarawak Dato Sri Hajah Fatimah Abdullah dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Indonesia dan Sarawak perkuat kerja sama perlindungan perempuan-anak
Ia menekankan komitmen Kerajaan Sarawak dalam memastikan hak pendidikan bagi semua anak, termasuk anak-anak dari keluarga pekerja asing yang tinggal di ladang-ladang.
"Di Sarawak, meskipun secara undang-undang pekerja asing tidak diperbolehkan membawa anak-anak mereka, kenyataannya sulit dihindari. Oleh karena itu, dengan kebijakan yang bijak antara pemerintah, kami mendirikan Community Learning Center untuk memenuhi hak dasar anak terhadap pendidikan," kata Dato Sri Hajah Fatimah Abdullah.
Baca juga: MenPPPA optimistis target TPAK perempuan 70 persen lewat care economy
Menurut dia, Pemerintah Sarawak memiliki fokus besar pada pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan, terutama pasca-pandemi COVID-19.
“Kami berkomitmen menangani isu kemiskinan, kekerasan terhadap perempuan dan anak, hingga persoalan identitas kewarganegaraan anak-anak akibat pernikahan tidak tercatat. Tahun 2026, seluruh warga Sarawak akan mendapatkan pendidikan gratis, termasuk pelatihan kejuruan dan modal usaha bagi perempuan. Dari pertemuan ini, saya sangat tertarik bagaimana Indonesia memajukan kesetaraan gender di bidang politik. Ini menjadi inspirasi kami untuk memperkuat peran perempuan di berbagai sektor kehidupan," kata Dato Sri Hajah Fatimah Abdullah.
Sementara Menteri PPPA RI Arifah Fauzi berharap pertemuan bilateral ini menjadi momentum penting untuk mendorong kolaborasi yang lebih konkret dan berkelanjutan dalam isu-isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di kawasan Asia.
Baca juga: Optimalkan potensi perempuan, KemenPPPA bentuk Pokja Ekonomi Perawatan
"Kehadiran anda memberikan semangat dan nilai tambah luar biasa bagi KemenPPA. Besar harapan pertemuan ini dapat menjadi inspirasi timbal balik praktik baik antara Indonesia dan Sarawak. Kami sangat terbuka terhadap rencana aksi dan kerja sama yang lebih konkret. Semoga hubungan baik yang telah terjalin dapat terus berkembang untuk kemajuan bersama," kata Menteri Arifatul Choiri Fauzi.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.