Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha penyandang disabilitas.
“Semangat inklusivitas akan terus kita dorong untuk membangun kesetaraan dan menghilangkan sekat-sekat di antara kita semua,” ujar Maman dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025, di Jakarta, Senin, dalam keterangan resmi kementerian.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, terdapat sekitar 16 juta penyandang disabilitas di Indonesia, dengan 1,4 juta di antaranya telah menjalankan usaha mandiri.
Namun, Menteri UMKM menyoroti bahwa mereka masih menghadapi sejumlah kendala, seperti 24 persen usaha belum memiliki rekening bank, hanya 1 persen yang memanfaatkan internet, dan baru 0,02 persen yang memiliki tenaga kerja.
Maman menekankan bahwa Kementerian UMKM mendukung penyandang disabilitas dan keluarganya melalui program kewirausahaan inklusif. Program ini memastikan mereka tetap dapat bekerja produktif dengan perhatian khusus.
Ia menuturkan Kementerian UMKM akan memperkuat kolaborasi dengan BUMN dan sektor swasta untuk memperluas akses pembiayaan, memberikan pelatihan kewirausahaan, serta membuka jalur rantai pasok bagi penyandang disabilitas dan keluarganya yang ingin memulai usaha.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan percepatan formalisasi dan legalisasi usaha yang masih rendah di kalangan UMKM disabilitas, serta pendampingan digitalisasi usaha.
Maman menambahkan, sektor-sektor seperti afiliator, marketing, dan manajemen media sosial berpotensi besar untuk digarap oleh penyandang disabilitas.
“Kami akan melihat sektor-sektor yang berpeluang ditekuni penyandang disabilitas seperti afiliator, marketing, dan manajemen media sosial yang saat ini berpotensi memberikan pemasukan besar,” ujarnya.
Dengan hadirnya dukungan menyeluruh dari pemerintah, Maman berharap penyandang disabilitas dan keluarganya semakin percaya diri untuk membangun usaha.
Menurutnya, wirausaha menjadi jalur strategis untuk memperkuat kemandirian, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan.
“Pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas bukan sekadar program, melainkan sebuah urgensi nasional. Yang terpenting, mereka harus memiliki semangat,” katanya pula.
Baca juga: Menteri UMKM tekankan optimalisasi hak wirausaha bagi disabilitas
Baca juga: Kementerian UMKM dukung kemandirian ekonomi disabilitas
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































