Menteri LH perintahkan bawa sampah dampak banjir Bali ke TPA Suwung

5 days ago 8
Paling lambat satu bulan ini penanganan sampah spesifik harus selesai

Denpasar (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memerintahkan Pemprov Bali membawa sampah dampak banjir pada Rabu (10/9) ke TPA Suwung.

Namun sebulan terakhir jenis sampah yang masuk TPA Suwung dibatasi hanya untuk sampah organik dengan target tempat pembuangan untuk Denpasar dan Badung itu ditutup total pada penghujung 2025.

“Untuk menangani sampah spesifik ini diatur di dalam peraturan pemerintah, maka dari bencana ini kami akan memerintahkan gubernur untuk menampungnya di TPA Suwung,” kata Hanif Faisol di Denpasar, Sabtu malam.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Menteri LH menjelaskan bahwa peraturan khusus ini hanya berlaku satu bulan, sehingga pemerintah daerah diminta bergegas menangani dampak bencana banjir kemarin.

Baca juga: KLH proyeksikan Sekolah Rakyat ikut bentuk generasi peduli lingkungan

“Paling lambat satu bulan ini penanganan sampah spesifik harus selesai, hitungan kami sampah spesifik itu jumlahnya hampir mencapai 210 ton, jadi kami minta selama satu bulan, sebenarnya TPA kami tutup karena ada upaya pak gubernur untuk mentransformasi perilaku kita, namun muncul bencana,” ujarnya.

Dalam kondisi darurat ini, Menteri LH juga mengizinkan semua jenis sampah yang terseret arus sungai hingga tersangkut maupun berhamburan terbawa air masuk TPA Suwung tanpa dipilah, ini adalah penegasan sikap yang diambil demi segera menyelesaikan dampak bencana.

Namun di samping itu, kementerian tetap meminta pemerintah daerah segera menyelesaikan segala perijinan yang dibutuhkan untuk memulai langkah pengolahan sampah waste to energy atau sampah menjadi energi listrik di Bali.

Baca juga: Menteri LH identifikasi tutupan hutan hulu Bali tergolong minim

Sambil menunggu itu juga, Menteri LH mendukung langkah Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung yang hendak membangun unit pengolahan sampah menjadi RDF.

Untuk mengolah seluruh sampah TPA Suwung dan sampah dari bencana banjir besar kemarin, menurut Hanif perlu waktu lama.

Teknologi pengolahan sampah menjadi energi memerlukan waktu mencapai 2 tahun, dan dalam 2 tahun sampah yang bisa terkumpul sebanyak 1,8 juta ton di TPA Suwung.

Baca juga: Menteri LH dalami faktor penyebab banjir di Bali

“Hari ini ada 7 juta ton sampah, jadi 7 juta ton itu kalau kita produksi sehari seribu aja perlu waktu 19 tahun baru selesai (pengolahan),” kata Menteri Hanif.

Gubernur Bali Wayan Koster menambahkan saat ini proses penyedotan sisa banjir utamanya di Pasar Badung dan Kumbasari telah selesai, maka mulai besok kegiatan difokuskan pada penanganan timbulan sampah.

Baca juga: Menteri LH ingatkan sampah dapat jadi faktor dalam kejadian bencana

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |