Menteri LH: Pembangunan PSEL di DKI dan Bandung terkendala lahan

1 month ago 22

Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan rencana proyek pembangunan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di wilayah DKI Jakarta dan Bandung Raya masih terkendala persoalan keterbatasan lahan serta akses air untuk pengelolaan.

"Sebenarnya yang sangat kita tunggu adalah Jakarta dan Bandung. Namun demikian kedua-duanya belum siap," kata Hanif di Tangerang, Jumat.

Ia menyebutkan sejauh ini telah dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan untuk mendukung pengurangan sampah dengan memanfaatkannya menjadi energi terbarukan, salah satunya dengan PSEL.

Nemun, katanya, karena masalah ketersediaan lahan dan pasokan air untuk pengelolaan, dua wilayah tersebut hingga kini belum direkomendasikan sebagai lokasi program PSEL.

"DKI Jakarta masih harus menyiapkan ketersediaan tanahnya dan kecukupan airnya serta aksesibilitasnya. Untuk Bandung Raya juga demikian," ujarnya.

Hanif menyampaikan, bukan hanya persoalan ketersediaan lahan, minimnya akses air juga menjadi kendala yang dihadapi untuk mengusulkan dua daerah itu dalam program penanganan sampah perkotaan melalui pengolahan sampah menjadi energi terbarukan berbasis teknologi ramah lingkungan.

Baca juga: KLH ingatkan pemda aturan retribusi sampah dibutuhkan dukung PSEL
Baca juga: KLH: PSEL minimal butuhkan 1.000 ton sampah per hari

Oleh karenanya, ia meminta agar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi serta stakeholder terkait untuk segera mengatasi kendala tersebut.

Dia juga mengingatkan ke dua pemerintah daerah itu untuk senantiasa waspada dan harus segera mencari solusi agar bisa menangani penumpukan sampah yang menjadi pemicu terjadinya hujan mikroplastik.

"Kita minta tolong kepada seluruh kita untuk segera melengkapi karena potensi sampahnya cukup sangat besar," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Hanif sudah menyerahkan laporan tujuh lokasi yang direkomendasikan untuk PSEL kepada CEO Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Perkasa Roeslani setelah melakukan verifikasi lapangan.

Ketujuh wilayah tersebut yaitu Yogyakarta Raya meliput Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul, wilayah Denpasar Raya meliputi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, wilayah Bogor Raya meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok, serta wilayah Bekasi Raya meliputi Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

Selain itu, wilayah Tangerang Raya meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang, wilayah Medan Raya meliput Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, serta wilayah Semarang Raya meliputi Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.

Baca juga: Menteri LH konfirmasi lokasi pembangunan PSEL di Kabupaten Tangerang
Baca juga: Menteri LH: Tahapan pembangunan PSEL dapat dimulai Januari tahun depan

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |