Menteri ESDM tunggu hasil negosiasi soal tambahan impor LPG dari AS

11 hours ago 4
Sampai dengan sekarang, tim negosiasi dengan pemerintah Amerika lagi berjalan. Belum ada satu keputusan yang pasti

Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan tambahan impor LPG, minyak mentah, dan bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat masih menunggu hasil negosiasi tim RI dengan Pemerintah AS.

"Kami sampai dengan sekarang belum melakukan eskalasi terhadap impor tambahan," ucap Bahlil ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

Eksekusi peningkatan impor sejumlah komoditas energi dari Negeri Paman Sam tersebut menanti hasil dari tim negosiasi yang dikirimkan oleh pemerintah Indonesia ke Amerika Serikat.

Bahlil mengungkapkan ia sudah sempat membahas ihwal peningkatan impor dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca juga: Bahlil ajak investor bangun pabrik LPG demi tekan impor migas

Akan tetapi, belum ada satu keputusan yang pasti tentang poin-poin apa saja yang akan disepakati dalam negosiasi antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

"Sampai dengan sekarang, tim negosiasi dengan pemerintah Amerika lagi berjalan. Belum ada satu keputusan yang pasti," ucapnya.

Pemerintah Indonesia berencana meningkatkan impor komoditas energi dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari strategi menyeimbangkan neraca perdagangan antara kedua negara.

Menurut Bahlil, meskipun neraca dagang Indonesia secara resmi tercatat surplus 14,5 miliar dolar AS versi Badan Pusat Statistik (BPS) RI, namun pencatatan di AS justru menunjukkan angka yang melebihi itu.

Untuk itu, strategi pemerintah adalah melakukan impor LPG, minyak mentah (crude oil), dan BBM langsung dari AS dengan nilai di atas 10 miliar dolar AS.

Rencana tersebut mencakup peningkatan porsi impor LPG dari AS yang sebelumnya 54 persen menjadi 65-80 persen, sementara impor crude oil yang saat ini di bawah 4 persen akan ditingkatkan menjadi lebih dari 40 persen.

Untuk BBM, pemerintah masih menunggu hasil pembahasan teknis dengan tim Kementerian ESDM dan PT Pertamina.

"Ini bukan penambahan kuota impor (secara nasional), tapi hanya mengalihkan sumber pembelian dari negara lain ke Amerika," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Baca juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia buka peluang beli minyak dari Rusia

Baca juga: Bahlil sebut perang tarif impor tak perlu ditanggapi serius

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |