Jakarta (ANTARA) - Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menerima aspirasi dari warga dan pemerintah daerah mengenai upaya penanggulangan dampak bencana saat meninjau daerah-daerah yang terdampak banjir di Provinsi Aceh.
"Mereka menitipkan aspirasi soal sanitasi, air bersih, kebersihan, serta peralatan untuk membersihkan lumpur dari rumah warga," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian di Jakarta pada Rabu.
Menteri Ekonomi Kreatif akan menyampaikan aspirasi dari pemerintah daerah dan warga yang terdampak bencana ke kementerian dan lembaga pemerintah terkait.
"Insya Allah besok kami bertemu Menko Infrastruktur AHY untuk menyampaikan hal ini agar bisa didisposisikan kepada kementerian terkait," katanya.
Dia mengatakan bahwa komunikasi juga sudah dilakukan dengan Menteri Pekerjaan Umum untuk menangani masalah terkait infrastruktur yang rusak akibat banjir.
"Kami sangat prihatin dengan situasinya. Tapi kami tahu pemerintah daerah sedang berupaya menyambungkan jembatan alternatif agar mobilitas warga pulih," katanya.
Menteri Ekonomi Kreatif tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar pada Selasa (9/12) siang, dan langsung menuju ke Kabupaten Pidie guna meninjau pos pengungsian warga yang terdampak bencana di daerah itu.
Dia juga mengunjungi Kabupaten Pidie Jaya dan Bireuen, melihat kondisi desa dan permukiman yang terdampak banjir di wilayah tersebut.
Pada Rabu pagi, dia menuju ke Kabupaten Aceh Tamiang untuk melihat langsung kondisi warga yang terdampak banjir.
"Ini semua sesuai arahan Bapak Presiden untuk terus melihat, mendengarkan, dan membantu masyarakat yang tertimpa bencana, khususnya di Aceh," katanya.
Baca juga: BNPB optimalkan distribusi bantuan dasar bagi pengungsi di Aceh
Baca juga: Wamenkomdigi: Aceh dapat bantuan layanan internet satelit gratis sebulan
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































