Menteri BUMN: Pembentukan holding investasi Danantara dalam proses

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pembentukan holding investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam proses dan diharapkan tuntas dalam waktu 1-2 pekan.

"Sedang proses. Saya sudah tanda tangan, sekarang proses. mudah-mudahan satu-dua minggu jadi," ujar Erick di Jakarta, Selasa.

Ia juga mengatakan akan ada perusahaan BUMN yang ditunjuk sebagai holding investasi Danantara.

"Pokoknya ada, kayaknya BUMN yang buat investasi. Saya lupa namanya," katanya.

Holding operasional Danantara sendiri sudah terbentuk dan sinkronisasi antara Kementerian BUMN dengan Danantara terus berjalan.

"Memang dengan situasi yang sedang tidak menentu, diperlukan intervensi yang berbeda. Kalau melihat data-data investasi yang diperlukan banyak negara, tidak hanya Indonesia, semua negara memerlukan tentu investasi juga untuk membuka lapangan pekerjaan.

Baca juga: COO tegaskan Danantara pisahkan risiko pengelolaan BUMN dan investasi

Erick kembali menegaskan bahwa hubungannya dengan Danantara sangat baik, termasuk dengan para pimpinan Danantara seperti Rosan Roeslani dan Dony Oskaria.

Dirinya mengajak semua pihak untuk mendukung lahirnya Danantara dan memberikan kesempatan bagi Danantara untuk berkembang.

"Yang jelas dengan lahirnya Danantara, operation dan investment ada di Danantara. Kami tentu tupoksinya pengawasan, kita saham seri A, tetapi juga penugasan itu di kami," kata Erick.

Sebagai informasi, Chief Operational Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria​​​​​​ menegaskan bahwa pemisahan antara risiko pengelolaan BUMN dan risiko investasi sudah dilakukan bahkan sejak awal pembentukan Danantara.

Hal ini tercermin dari struktur kepengurusan Danantara yang memiliki Holding Operasional, berada di bawah komando Dony sendiri. Selain itu, ada Holding Investasi di bawah komando Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir.

Baca juga: Prabowo panggil CEO Danantara dorong transparansi agar BUMN lebih baik

Sejak awal pembentukan Danantara, Dony menjelaskan bahwa para pemangku kepentingan telah mempertimbangkan kemungkinan terjadinya risiko investasi. Oleh sebab itu, penting dilakukan pemisahan yang jelas antara risiko pengelolaan BUMN dan risiko investasi.

Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) Indonesia diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Mengingat hal itu, maka dibutuhkan pengelolaan BUMN yang jauh lebih baik melalui Danantara Asset Management untuk bisa meningkatkan dividen yang pada akhirnya dividen tersebut akan diinvestasikan melalui Danantara Investment Management.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |