Jakarta (ANTARA) - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) merehabilitasi ekosistem terumbu karang yang sudah hancur dengan menurunkan modul terumbu karang buatan ke-420 di kawasan transplantasi Karang Sendulang, laut utara Karawang, Jawa Barat.
"Kami berharap melalui intervensi program yang perusahaan inisiasi, kawasan Karang Sendulang dapat kembali lagi menjadi lokasi yang kaya terumbu karang dan ekosistem maritim di Laut Jawa membaik," kata Asisstant Manager Enviromental PHE ONWJ Hadi Supardi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Tidak itu saja, Desa Sukakerta diharapkan dapat berkembang dan tumbuh menjadi desa wisata terumbu karang yang maju.
Adapun, modul yang dinamakan paranje tersebut diangkut menggunakan kapal nelayan dari bibir Pantai Tangkolak, Desa Sukakerta, Karawang.
Baca juga: Program BRI Menanam sasar warga Pulau Kapoposang Pangkep
Baca juga: PT Timah tenggelamkan 7.680 terumbu karang buatan
Transplantasi terumbu karang di wilayah laut Karawang sudah dilakukan PHE ONWJ sejak 2022.
Namun, jauh sebelum itu, hal serupa sudah dilakukan PHE ONWJ di area laut Pulau Biawak Indramayu pada 2016 hingga 2018, dengan terumbu karang buatan sebanyak 350 modul. Dua lokasi tersebut merupakan kawasan kaya terumbu karang yang telah rusak.
Peduli dengan kondisi keanekaragaman hayati laut, PHE ONWJ hadir melalui program tanggung jawab sosial lingkungan bertajuk Orang Tua Asuh Karang di Laut Utara Jakarta dan Jawa Barat (Otak Jawara).
Program itu merupakan salah satu bentuk implementasi komitmen PHE ONWJ dalam pemenuhan pencapaian environmental, social, and governance (ESG) di wilayah sekitar Blok ONWJ. Dalam menjalankan Program Otak Jawara, PHE ONWJ menggandeng sejumlah mitra, di antaranya Institut Pertanian Bogor (IPB) dan kelompok masyarakat Pandu Alam Sendulang (PAS).
Salah satu metode rehabilitasi ekosistem terumbu karang yang dilakukan adalah transplantasi karang, dengan inovasi media transplantasi berbentuk modul guna meningkatkan luas tutupan karang. Modul tersebut dapat menjadi rumah bagi habitat biota perairan serta mendukung peningkatan kelimpahan ikan.
Modul paranje, yang berbentuk seperti kurungan ayam, merupakan kolokasi habitat (sharing) atau tempat hidup bersama ikan dan karang. Ukuran modul yang besar menyediakan ruang tumbuh yang optimal bagi transplantasi karang. Sementara di sisi lain, ruang bagian dalam modul menjadi rumah para ikan.
Paranje dilengkapi dengan lubang pada sisi samping dan atas, yang berfungsi sebagai jalur masuk ikan, sekaligus memberikan fungsi hidrodinamis sehingga cenderung stabil terhadap arus bawah laut.
Selain itu, bobot modul yang cukup berat, dengan material terbuat dari campuran pasir dan semen, menjadikan paranje cukup kokoh dan tahan terhadap terjangan arus bawah laut yang kuat.
PHE ONWJ mengungkapkan bahwa dipilihnya Karawang sebagai lokasi transplantasi, bukan tanpa alasan. Hasil studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang dilakukan PHE ONWJ dan kajian biodiversity action plan (BAP) oleh IPB menunjukkan Pantai Sendulang sangat potensial untuk dilakukan transplantasi terumbu karang. Sebab, kawasan itu sebelumnya kaya terumbu karang alami.
Sejak dilakukan intervensi pemasangan modul terumbu karang buatan, menurut hasil monitoring, total luas kawasan terumbu karang yang sudah berhasil direvitalisasi mencapai 2.200 meter persegi. Masing-masing 500 meter persegi di wilayah laut Pulau Biawak, Indramayu dan 1.700 meter persegi di Karang Sendulang, Karawang.
Program Otak Jawara yang diusung PHE ONWJ memiliki tujuan untuk merehabilitasi ekosistem terumbu karang yang sudah hancur di kawasan pesisir utara Karawang dan Indramayu.
Program tersebut telah meningkatkan kelimpahan ikan karang hampir 1.000 ekor. Harapannya, di tahun keempat ini, masyarakat Karang Sendulang dapat meneruskan upaya pelestarian ekosistem terumbu karang ini secara mandiri.*
Baca juga: Lanal Gorontalo lakukan transplantasi terumbu karang
Baca juga: Sebanyak 1.200 bibit karang berhasil ditanam di Teluk Maumere NTT
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025