Mensos: Dua juta penerima bansos dicoret berdasarkan DTSEN

2 months ago 25
Pada triwulan kedua ada dua juta lebih yang kita coret, untuk triwulan ketiga Ini sedang kita hitung, nanti kami sampaikan informasinya

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengemukakan ada dua juta penerima bantuan sosial (bansos) yang telah dicoret pada triwulan kedua tahun 2025 berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Mensos Saifullah Yusuf menyatakan Presiden Prabowo berkomitmen untuk menghapus kemiskinan dan kemiskinan ekstrem melalui penyaluran bansos yang tepat sasaran berdasarkan DTSEN.

"Pada triwulan kedua ada dua juta lebih yang kita coret, untuk triwulan ketiga Ini sedang kita hitung, nanti kami sampaikan informasinya," kata Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf, saat ditemui usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI tahun 2025 di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemensos alihkan bansos ke penerima lebih layak berdasarkan DTSEN

Ia menegaskan pentingnya konsolidasi data agar bansos lebih tepat sasaran melalui pemutakhiran di DTSEN.

"Salah satu yang perlu kita konsolidasi adalah soal data. Data menentukan sasaran, jangan sampai kita menyalurkan bansos kepada mereka yang tidak memenuhi syarat," ujar Mensos.

Mensos melanjutkan setiap tiga bulan sekali data penerima bansos selalu diperbarui dan setiap ada penerima yang dicoret maka otomatis dialihkan ke penerima lain yang lebih berhak.

Baca juga: Kemensos fokus alihkan penerima bansos produktif ke pemberdayaan

"Setiap triwulan penyaluran selalu ada yang kita coret dan kita alihkan kepada mereka yang lebih berhak lewat DTSEN, yang terus kita mutakhirkan setiap hari. Hasil pemutakhiran itu dijadikan pedoman untuk menyalurkan bansos," papar Mensos.

Saat ini pihaknya tengah berupaya membukakan buku rekening kolektif bagi penerima bansos yang belum memiliki rekening di bank Himbara.

"Bagi mereka yang tidak berhak, tidak disalurkan lagi atau dicoret, sementara yang sasaran baru dibukakan rekening secara kolektif. Nah, setiap tiga bulan begitu terus," tutur Mensos.

Baca juga: Prabowo: Tujuan Indonesia merdeka untuk lepas dari kemiskinan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |