Mensos ciptakan ekosistem pelatihan dan usaha di Bandung

1 week ago 4
Kita ingin kerja sama ini menurunkan kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan, dua itu intinya

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menekankan pentingnya program pemberdayaan masyarakat untuk akselerasi penurunan kemiskinan dan untuk itu Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan berbagai pihak membangun dan menjaga asa masyarakat agar terlepas dari jerat kemiskinan.

"Kita ingin kerja sama ini menurunkan kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan, dua itu intinya," ucap Mensos Saifullah Yusuf dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Jumat.

Ia menyebutkan sebanyak 30 penerima manfaat yang telah melalui asesmen diberikan pelatihan dan paket alat usaha warmindo dan es krim keliling oleh Kemensos.

Sementara itu pada proses pelatihan dan penyediaan bahan baku usahanya, Kemensos didukung oleh PT Indofood Sukses Makmur dan PT Diamond Food Indonesia yang bergerak di bidang usaha terkait guna menyukseskan program pemberdayaan yang diberikan.

Baca juga: Kemensos kirim bantuan bagi korban longsor banjir bandang di Sukabumi

"Untuk pemberdayaan tentu disesuaikan dengan pilihan masyarakat setempat. Rata-rata di sini ingin jadi pedagang yaitu jualan yang mereka bisa. Ternyata kulinernya itu makanan-minuman yang dijual. Dilatih dulu, setelah dilatih mudah-mudahan nanti bisa berjualan dengan baik," kata Mensos.

Pada proses tindak lanjut setelah pemberian pelatihan dan alat usaha tersebut, lanjutnya, jajaran Kemensos bersama Pemerintah Desa Cangkuang Wetan akan melakukan pendampingan kepada setiap penerima manfaat.

"Dari desa itu kita ingin pendampingannya berkelanjutan, tidak sekali saya datang ke sini habis itu selesai. Saya mau ini berkelanjutan, tidak berhenti di sini. Kuncinya di Pak Kades, saya ingin ini berkelanjutan," kata Mensos.

Selain pemberdayaan di bidang ekonomi, Mensos juga menggandeng para akademisi dari Universitas Pasundan untuk mengelola limbah sampah, baik yang non-organik maupun anorganik.

Baca juga: Tindaklanjuti Presiden, Mensos: Sekolah Rakyat mulai TA 2025-2026

Pengolahan limbah sampah tersebut mampu menghasilkan komoditas bernilai tambah lebih seperti gas, bensin, solar, hingga diolah menjadi pakan ternak serta pupuk dan batu bata.

"Ini bisa menjadi desa mandiri energi dan mandiri pangan nanti ke depannya, yang tentu menjadi sebagian dari putaran ekonomi lokal di sini," kata Mensos.

Ia berharap dengan adanya kolaborasi ini dapat menggenjot perekonomian lokal, sehingga mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. "Nanti produknya laku, masyarakatnya bisa bekerja, perekonomian berjalan," kata Mensos.

Baca juga: Koperasi Desa Merah Putih, Sinergi program Kemensos entas kemiskinan

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Mensos menyebutkan terdapat lima Kepala Keluarga (KK) miskin ekstrem dengan total 14 individu di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Di desa itu ada 239 KK penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dengan total nilai bantuan Rp173.175.000. Sementara penerima Bansos Sembako total ada 514 KK dengan jumlah bantuan Rp308.400.000

Kemudian di tingkat Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, total tercatat ada 39 KK miskin ekstrem dengan jumlah individu 102 orang. Adapun penerima Bansos PKH di kecamatan ini mencapai 1.144 KK dengan nominal bantuan Rp794.150.000 Selanjutnya untuk Bansos Sembako ada 2.429 KK penerima dengan nominal bantuan sebesar Rp1.457.400.000.

Baca juga: Perkuat Sekolah Rakyat, Upaya Kemensos muliakan kelompok rentan

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |