Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf akan menduplikasi kampung nelayan yang memberdayakan warga korban banjir rob untuk mengolah hasil laut.
Hal tersebut disampaikan Mensos saat meninjau pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat di Desa Eretan Kulon, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa.
"Ada pembinaan buat warga, pemberdayaan terutama untuk istri-istri nelayan memproduksi olahan berbahan baku hasil laut. Nantinya ini akan kami duplikasi di tempat lain, kita akan lakukan juga bedah kampung di lokasi lain,” kata Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul dalam keterangannya di Jakarta.
Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat akan dihuni oleh 93 KK nelayan korban banjir rob. Setiap rumah di Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat memiliki luas 36 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi, yang terdiri atas dua kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur.
"Ini adalah kerja kolaborasi, kerja bersama, inilah yang diharapkan Presiden. Kita bisa bekerja sama dengan sesama pemerintah maupun swasta dan pihak-pihak lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)," ujar dia.
Kampung nelayan tersebut didirikan di atas tanah seluas 1,6 hektare yang terdiri atas 9.900 meter persegi untuk area perumahan, serta 6.100 meter persegi untuk area fasilitas umum dan ekonomi.
Gus Ipul menjelaskan kampung tersebut dilengkapi dengan area ekonomi dan fasilitas umum guna menunjang produktivitas warga. Saat ini, pembangunan kampung nelayan Indramayu telah mencapai 70 persen.
Baca juga: Mensos targetkan kampung nelayan Indramayu rampung akhir Januari
Baca juga: Kemensos bangun kampung nelayan di Indramayu untuk kesejahteraan warga
Sementara itu, Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan program kampung nelayan tersebut akan sangat membantu warganya.
"Biasanya mereka kebanjiran setiap hari, alhamdulillah saat ini sudah direlokasi. Kami ucapkan terima kasih kepada Kemensos dan Baznas atas perhatiannya kepada masyarakat nelayan, semoga bisa berkelanjutan," ujar Nina.
Pemerintah Kabupaten Indramayu menghibahkan tanah senilai Rp1,6 miliar untuk mendukung pembangunan kampung nelayan tersebut.
Sementara itu, Ketua Baznas Indonesia Noor Achmad yang juga hadir di lokasi mengatakan pihaknya selalu siap berkolaborasi bersama Kemensos untuk memperhatikan nasib masyarakat yang membutuhkan.
Khusus pada pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat Indramayu, Baznas berkontribusi dalam membangun sarana dan prasarana pendukung seperti pusat komunitas, taman ramah anak dan lansia, fasilitas ibadah, sentra kerajinan, dan galeri UMKM.
"Bantuan yang akan kita berikan di sini adalah kami bangun masjid lantai dua senilai Rp2,1 miliar. Total bantuan dari Baznas sebesar Rp4,7 miliar," ucap Achmad.
Salah satu penerima manfaat bantuan rumah, Kaseli (51), warga Eretan Kulon mengatakan dirinya sangat bersyukur atas bantuan yang diperolehnya. Sebelumnya, ia beserta suami dan lima anaknya harus hidup berjejalan di dalam rumah yang tidak layak huni karena terdampak banjir rob.
"Rumah saya hancur, ternak pada hanyut semua, dapur rumah terbawa," kata Kaseli.
Kaseli mengaku tidak hanya diberikan bantuan rumah saja, tetapi juga pelatihan pemberdayaan ekonomi oleh Kemensos.
"Diajari membuat bakso ikan, dimsum, kerupuk ikan, batik ecoprint. Pelatihan sejak Desember 2024, sekarang sudah bisa bikin kain ecoprint," tuturnya.
Baca juga: Kemensos bangun perumahan bantu Desa Eretan Kulon yang kena banjir rob
Baca juga: Pelindo tingkatkan kesadaran lingkungan di Kampung Nelayan Cilincing
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025