Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan rencana pemindahan dana Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan nasional yang dilakukan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjadi angin segar bagi perekonomian.
Menperin di Jakarta, Kamis, mengatakan kebijakan tersebut turut memberikan dampak positif bagi manufaktur dalam negeri.
"Itu angin segar bagi perekonomian yang akan memberikan banyak nilai positif bagi manufaktur Indonesia," kata Menperin.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dana pemerintah yang disimpan di Bank Indonesia senilai Rp200 triliun akan dialirkan ke perbankan mulai besok.
“Tidak ada timeframe atau jangka waktu proses memindahkan dana dari bank sentral ke perbankan). Besok sudah masuk (ke bank),” kata Purbaya saat wawancara cegat dengan media usai menghadiri acara Great Lecture di Jakarta.
Purbaya tak merinci lebih lanjut bank mana saja yang akan menerima dana pemerintah tersebut, namun memastikan bahwa Himpunan Bank Negara (Himbara) masuk di dalamnya.
Lebih lanjut, ketika ditanya apakah penarikan dana pemerintah di bank sentral memerlukan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terlebih dahulu, Purbaya mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu dan bisa langsung dilakukan.
Sebelumnya, rencana penarikan dana pemerintah dari bank sentral telah disampaikan Purbaya saat Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta pada Rabu (10/9).
Menurut dia, sistem keuangan di Indonesia cukup “kering” sehingga ekonomi melambat. Dalam hal ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bisa memanfaatkan dana pemerintah di BI untuk memperbaiki mesin moneter dan fiskal.
Purbaya mengatakan bahwa dana pemerintah bisa digunakan untuk menyuntik likuiditas perbankan. Bank secara natural akan memikirkan cara untuk menyalurkan dana tersebut agar tidak membebani cost of fund sembari mencari return yang lebih tinggi.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































