Dubai (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, bertemu Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, di Abu Dhabi untuk membahas upaya memperbarui gencatan senjata di Jalur Gaza.
Kedua menlu tersebut juga membahas pembebasan sandera yang ditahan Hamas, demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri UAE.
“Sheikh Abdullah menekankan pentingnya memprioritaskan upaya menuju gencatan senjata dan pembebasan para sandera, serta pentingnya mencegah eskalasi konflik lebih lanjut di kawasan,” ujar pernyataan resmi kementerian tersebut.
Menlu UAE juga menyerukan agar bantuan kemanusiaan yang mendesak dapat mengalir ke Jalur Gaza secara aman, berkelanjutan, dan tanpa hambatan.
Ia kembali menegaskan “perlunya segera mendorong terciptanya prospek politik yang serius untuk memulai kembali perundingan demi mencapai perdamaian menyeluruh berdasarkan solusi dua negara.”
Ia menekankan pula mengenai pentingnya mengakhiri ekstremisme, meningkatnya ketegangan, dan kekerasan di kawasan.
Pada malam 18 Maret lalu, Pasukan Pertahanan Israel kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza. Pemimpin otoritas Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan tersebut dilanjutkan karena Hamas menolak rencana Amerika Serikat untuk memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan para sandera.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas secara resmi berakhir pada 1 Maret 2025.
Sejak itu, para mediator berupaya melibatkan kedua pihak agar kembali ke dalam perundingan guna menyelesaikan konflik di Gaza.
Meski begitu, Israel telah memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi di wilayah tersebut dan menutup akses masuk truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Sekjen PBB serukan gencatan senjata di Gaza diterapkan kembali
Baca juga: Yordania minta internasional bertindak segera hentikan tragedi di Gaza
Baca juga: UNRWA: Lebih dari 142.000 orang mengungsi pasca gencatan senjata Gaza
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025