Menlu Iran: Senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang agama

2 months ago 17

Teheran (ANTARA) - Iran menganggap senjata nuklir "tidak manusiawi" dan "dilarang secara agama," serta memilikinya dapat menempatkan Teheran "dalam posisi yang lebih rapuh," kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Rabu (2/7).

"Kami menganggap senjata nuklir tidak hanya tidak manusiawi, tetapi juga dilarang secara agama. Kami tidak berpikir bahwa untuk membela diri, kami akan membutuhkan persenjataan nuklir," kata Araghci kepada CBS News.

"Memiliki persenjataan nuklir bahkan dapat menempatkan kami dalam posisi yang lebih rapuh. Ada pihak lain di dalam Iran yang tidak sependapat dengan pendapat saya," lanjutnya.

Dalam mengomentari pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat, Araghchi mengatakan bahwa Teheran saat ini sedang menilai apakah akan mempercayai Washington dan terlibat dalam negosiasi baru dengan pihak AS setelah konflik Iran-Israel dan keterlibatan Washington di dalamnya.

Sebelumnya pada malam tanggal 13 Juni, Israel melancarkan operasi terhadap Iran, menuduhnya melaksanakan program nuklir militer rahasia.

Iran menolak tuduhan tersebut, menanggapi dengan serangannya sendiri. Kedua pihak saling serang selama 12 hari, yang diikuti oleh Amerika Serikat, yang melancarkan serangan satu kali terhadap fasilitas nuklir Iran pada malam tanggal 22 Juni.

Malam berikutnya, Teheran melancarkan serangan rudal terhadap pangkalan AS Al Udeid di Qatar.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada tanggal 23 Juni bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata guna mengakhiri "perang 12 hari".

Keesokan harinya, Trump mengatakan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel kini berlaku, dan mendesak kedua belah pihak untuk tidak melanggarnya.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA

Baca juga: Komisi VII: Hormuz ditutup, tak sebegitu mengerikan industri nasional

Baca juga: Putin, Macron singgung konfrontasi Iran-Israel dan serangan AS

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |