Menko Zulhas: Percepatan sertifikasi industri garam genjot produksi

3 hours ago 1
ada Perpres 126 yang melarang kita untuk impor garam lagi. Terutama garam untuk farmasi dan garam untuk industri makanan minuman

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan percepatan sertifikasi industri garam oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memacu produktivitas sehingga produksi garam nasional menjadi lebih meningkat.

"Kan ada Perpres 126 yang melarang kita untuk impor garam lagi. Terutama garam untuk farmasi dan garam untuk industri makanan minuman. Kita enggak boleh impor lagi, dilarang oleh Perpres 126, tapi di sini kan belum cukup," ujar Zulkifli, yang lebih akrab dipanggil Zulhas di Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan apresiasinya atas inisiatif BPOM dalam percepatan pemenuhan garam nasional.

Hal itu dia sampaikan usai rapat koordinasi terbatas untuk sinkronisasi, koordinasi dan pengendalian Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam kesempatan itu, Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan, pihaknya mempercepat pemberian sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada industri garam, guna memenuhi kebutuhan garam farmasi nasional.

"Kami sudah mempercepat, memberikan CPOB, sehingga tahun ini juga sudah sah memproduksi. Mudah-mudahan kita bisa penuhi kebutuhan garam farmasi kita," kata Taruna.

Sebelumnya, BPOM menyerahkan sertifikat CPOB kepada PT UniChem Candi Indonesia, sehingga kapasitas produksi garam farmasi nasional meningkat dari 12 ribu ton per tahun menjadi 14.640 ton per tahun.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (25/2), Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebut bahwa langkah ini adalah dukungan percepatan pemenuhan suplai garam nasional guna antisipasi risiko kelangkaan pada 2025.

"Kebutuhan ini diproyeksikan akan terus meningkat rata-rata 8 persen per tahun dalam waktu 6 tahun ke depan, sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan angka pertumbuhan penduduk," kata Taruna.

Saat ini, terdapat beberapa industri garam farmasi yang telah mendapat sertifikasi tersebut, yakni PT Karya Daya Syafarmasi yang tersertifikasi pada Juni 2022 dengan kapasitas produksi sekitar 240 ton per tahun, serta PT Tudung Karya Daya Inovasi yang tersertifikasi pada Desember 2024 dengan kapasitas produksi sekitar 2.400 ton per tahun.

Baca juga: Menko Zulhas sarankan sistem asosiasi kejar sertifikasi 4,5 juta UMKM

Baca juga: Zulhas sebut MBG segera serap Rp2 triliun mulai Maret 2025

Baca juga: Menko Pangan minta kepala daerah awasi harga jual gabah sesuai HPP

Baca juga: Menko Zulhas yakin RI tak impor beras tahun ini

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |