Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) baru akan menggunakan pompa untuk mengatasi banjir pada sejumlah rukun tetangga (RT) di tiga kelurahan daerah itu ketika Kali Angke dan Kali Pesanggrahan mulai surut.
"Banjir kali ini karena kali meluap di Kali Angke dan Kali Pesanggrahan. Nah, karena itu banjir kiriman dari Bogor maka kita hanya bisa nunggu muka air kalinya surut, baru kita bisa optimal menggunakan pompa," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Apalagi, lanjutnya, area-area yang terendam adalah daerah cekungan sehingga jika kalinya masih belum surut, susah untuk digunakan pompa.
Namun demikian, pihaknya tetap mengupayakan penggunaan pompa di area-area yang bisa diterapkan penggunaan pompa.
"Tapi pompa-pompa kita tetap jalan ya, supaya genangan tidak semakin bertumpuk," ujar Purwanti.
Baca juga: Kabasarnas: Unsur dari Jakarta dan Bandung dikerahkan bantu korban banjir
Purwanti menyebutkan pihaknya menurunkan 300 personel Sudin SDA, termasuk operator pompa untuk menanggulangi banjir di wilayah itu, terutama di Kembangan Selatan, Kedoya Selatan dan Rawa Buaya.
"Genangan yang sudah dijangkau biasanya pakai pompa apung. Tapi kalau yang di jalan-jalan utama itu, pompa portabel dan ada juga pompa stasioner," katanya.
Meskipun telah bersiaga, baik dengan kesiapan personel serta fasilitas pompa, pihaknya berharap agar luapan kali segera menyusut.
"Intinya kita siaga. Kita lagi nunggu ini, mudah-mudahan cepat surut," katanya.
Hingga pukul 14.00 WIB, ketinggian banjir di sekitar persimpangan Pasar Puri, Kembangan Selatan, sudah lebih rendah dari lutut orang dewasa dibanding dengan kondisi sebelumnya.
Baca juga: BMKG: Banjir di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi banjir kiriman
Sudin SDA Jakbar hingga saat ini memiliki 148 pompa stasioner, 70 pompa bergerak serta 50 pompa apung untuk mengatasi banjir di wilayah setempat.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025