Pekanbaru, (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menyebutkan sebanyak 202 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) keluarga berencana (KB) di daerah ini bisa dimanfaatkan masyarakat.
Kepala Disdalduk KB Kota Pekanbaru Muhammad Amin, di Pekanbaru, Selasa, mengatakan sebanyak 202 fasyankes KB itu terdiri atas 33 faskes milik pemerintah, 79 faskes milik swasta, 35 Praktik Mandiri Bidan (PMB) setara faskes, 22 faskes jaringan, dan 33 PMB jejaring.
Baca juga: Pekanbaru diharapkan jadi motivator kesertaan ber-KB pria nasional
Dia mengatakan peserta KB bisa memanfaatkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) maupun Non MKJP. Metode yang pertama seperti kontrasepsi di rahim (IUD), Metode Operasi Wanita (MOW), Implant dan Metode Operasi Pria (MOP). Sedangkan Non MKJP di antaranya suntik, pil, dan kondom.
Penggunaan alat kontrasepsi ini, kata dia, merupakan salah satu upaya dalam mengendalikan jumlah penduduk. Hal ini merupakan pendewasaan usia perkawinan baik kuantitas maupun kualitas.
Baca juga: Pemkot Batam paparkan tantangan dongkrak akseptor KB untuk pria
Untuk capaian peserta KB baru pada tahun 2024, menurut Muhammad Amin, sampai dengan bulan Desember 2024 sebanyak 19.929 akseptor. Jumlah ini sebesar 149,53 persen dari total permintaan masyarakat sebanyak 13.328 akseptor.
Rinciannya pada Januari 2024 tercapai sebanyak 1.304 akseptor, Februari 2.723 akseptor, Maret 3.723 akseptor. April 5.279 akseptor, Mei 7.254 akseptor, Juni 9.259 akseptor, Juli 11.422 akseptor, Agustus 12.372 akseptor, September 15.071 akseptor, Oktober 16.372 akseptor, November 16.836 akseptor, dan Desember 19.929 akseptor.
Baca juga: Pemkab Cirebon perluas akses program KB dengan target 15 ribu peserta
Untuk target peserta KB baru pada tahun 2025 ini, kata dia, masih menunggu dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). "Namun, kita tetap melayani. Untuk target itu menyusul saja," ucap Muhammad Amin.
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025