Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) di pesantren merupakan faktor penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Semua ini menjadi konsentrasi untuk membangun SDM unggul, karena itu investasi kita menuju Indonesia Emas 2045," kata Pratikno ditemui di Pondok Pesantren Alislahiyah di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin.
Dia menyebut ada dua bidang yang menjadi konsentrasi utama pemerintah dalam misi meningkatkan kualitas SDM di lingkungan pesantren, yakni pendidikan dan kesehatan.
"Dua bidang itu menjadi faktor krusial, sekaligus sejalan dengan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.
Bahkan, ia menyebut sudah bertemu langsung dengan pimpinan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
"Organisasi terutama bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan punya konstribusi besar untuk menjalankan arahan Pak Presiden membangun SDM unggul," ucapnya.
Baca juga: Kemenko PMK dorong transformasi pesantren jadi lebih maju
Untuk bidang kesehatan, kata dia, pemerintah telah merealisasikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
"Ada program Cek Kesehatan Gratis, baik diselenggarakan di sekolah maupun pesantren yang sudah mulai (berjalan) besar-besaran," ujarnya.
Sementara bidang pendidikan, menurut Menko Pratikno, memiliki banyak program dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, salah satunya melalui digitalisasi pembelajaran.
Pratikno juga menyatakan ada beberapa pesantren yang telah memiliki Sentra Layanan Universitas Terbuka (UT).
Fasilitas itu diinisiasi oleh Universitas Terbuka dalam rangka memberikan akses pendidikan tinggi yang fleksibel bagi para santri, ustadz, hingga pengasuh pondok pesantren.
"Oleh karena itu, santri bisa melaksanakan pendidikan formal di UT dan aktivitas di pesantren tetap berjalan. Ini bukan yang pertama, sebelumnya sudah kami lakukan di Surabaya, Kediri, lalu di sini (Malang)," tuturnya.
Baca juga: Menko PMK: Pesantren mesti cetak santri berkontribusi bagi bangsa
Sementara itu, Staf Khusus Menko PMK bidang Kerukunan Beragama Ulun Nuha mengatakan pemerintah memberikan perhatian yang sangat serius pada akses pendidikan tinggi, termasuk para santri di pondok pesantren.
"Para santri yang ada di pesantren itu juga anak bangsa dan memiliki hak sama mendapatkan akses pendidikan tinggi," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Sentra Layanan UT menjadi bentuk keterlibatan banyak pihak memajukan dunia pendidikan dalam negeri.
"Ini merupakan alternatif bagi santri, gus, ning, dan ustadz mendapatkan akses pendidikan tinggi. Kami sudah melakukan beberapa kali bimbingan teknis dengan pesantren sampai bekerja sama asosiasi pesantren dari PBNU agar pesantren tahu kesempatan ini," tutur dia.
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.