Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar meyakini bahwa stimulus ekonomi 8+4+5 mampu menjawab sejumlah tantangan perekonomian nasional dan mensejahterakan masyarakat.
"Insya Allah paket-paket yang kita jalankan dari negara, pemerintah, ditambah dengan partisipasi, kolaborasi, dan kebersamaan seperti ini akan mengatasi dengan cepat keadaan nasional kita," kata Menko Muhaimin Iskandar dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikannya dalam acara Aktivasi 1001 Titik Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kawasan Se-Nusantara, di Kendal, Jawa Tengah.
Baca juga: PCO: Stimulus ekonomi 2025 sasar pekerja lepas dan ojol
Ia mengatakan pemerintah akan konsisten memastikan stimulus ekonomi ini berjalan efektif dengan melibatkan masyarakat dan kolaborasi multi pihak.
Menko Muhaimin Iskandar terus mendorong Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan secara efektif untuk mengentaskan kemiskinan.
Ia mengatakan penggunaan APBN secara efektif merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin setiap rupiah yang dikeluarkan negara berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Dana ke perbankan dan paket stimulus dinilai motor serap tenaga kerja
"Kita ingin 3 ribuan triliun (APBN) tidak ada satu rupiah pun yang tidak berbasis pada (upaya) pemberdayaan masyarakat," jelas Menko Muhaimin Iskandar.
Di kesempatan tersebut, Muhaimin Iskandar juga meyakini perekonomian desa memiliki peran penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional dan menjawab permasalahan ekonomi.
Sebelumnya, pemerintah telah merilis paket stimulus ekonomi 8+4+5 yang terdiri atas 8 program akselerasi pada 2025, 4 program dilanjutkan di program 2026, dan 5 program penyerapan tenaga kerja.
Menko Muhaimin Iskandar memastikan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat akan bekerja keras agar stimulus ekonomi ini berjalan efektif untuk mengentaskan kemiskinan dan menyerap tenaga kerja.
Baca juga: Menko PM: Akselerasi KUR bakal dorong penyerapan 4 juta tenaga kerja
Baca juga: Ketum Hipmi: Paket stimulus "puzzle" terakhir dongkrak ekonomi
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.